Glifosat merupakan zat yang biasa terkandung pada obat pembasmi hama rumput atau tanaman, jika pemakainya diatas ambang yang telah ditentukan sangat mempengaruhi cita rasa kopi gayo.
Bertempat di Kampung Hakim Tunggul Naru, Kecamatan Bukit,Kabupaten Bener Meriah 74 petani binaan UD Azam Kupi Gayo diberikan pembekalan bagaimana tata kelola kopi dengan baik sehingga mutunya tetap terjamin.
Rusdi yang merupakan pendiri UD Azam Kupi Gayo mengatakan, Kopi merupakan komoditas unggulan di dataran tinggi Gayo, untuk menjaga kualitasnya perlu perlakuan dan tata kelola yang baik.
“Peningkatan hasil perkebuann kopi tidak bisa lepas dari pola perlakuan secara ramah lingkungan terhadap tanaman kopi itu sendiri,”kata Rusdi, Sabtu 2 September 2023.
Justru itu, pihaknya bekerjasama dengan CV Mutiara Gayo Coffee memberikan sosialisasi kepada petani binaan tentang perbaikan tata kelola kopi.
Menurut Rusdi, dalam menjaga hasil yang maksimal, perlu memperhatikan pengolahan tanah, pemilihan bibit, dan perawatan batang.

Maka dari itu, kita mensosialisasikan perbaikan tata kelola kopi yang meliputi, penguatan kapasitas petani terkait dengan budidaya kopi, peremajaan (Reflanting) sekaligus sebagai demplot bagi ;petani lainnya, pembuatan sketsa/landscape perkebunan dan teknologi berkelanjutan, klinik dan inovasi budidaya kopi.
Dikatakan Rusdi, meningkatnya pemakaian pestisida merupakan salah satu penyebab unsur bakteri yang ada dalam tanah semakin hari semakin hilang, padahal unsur bakteri tanah sangat dibutuhkan oleh kopi itu sendiri.
“Dengan adanya sosialisasi ini, para petani binaan UD Azam Kupi Gayo paham dalam tata kelola kopi yang ramah lingkungan,”ujar Rusdi.
Ia juga berharap, kedepannya akan ada perbaikan terus menerus terhadap keberlangsungan kopi gayo khususnya anggota binaan UD Azam Kupi dan CV Mutiara Gayo.
Dijelaskan Rusdi, anggota binaanya itu tersebar di kampung Hakim Tunggul Naru, Blang Ara, Kenawat dan Delung Tue. Luas kebun kopi seluruh anggota yang tergabung mencapai 69 hektar.
Komentar