Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Teten Masduki Minta Pemda Bener Meriah Perkuat Lembaga Koperasi

BENER MERIAH – Menteri Koperasi (Menkop) dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki mengungkap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta pihaknya untuk memperkuat kelembangan koperasi sektor pangan.
“Kahadiran kami ke Bener Meriah membalas kunjungan Bupati Bener Meriah kala itu ke Kantor kami, yang kemudian beliau bertemu Presiden di Istana,“ kata Teten Masduki Jumat, 18 Juni 2021 saat berkunjung ke Bener Meriah
Melalui penguatan kelembagaan Koperasi pangan, diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai komoditi unggulan domestik masing-masing daerah,“ Kalau di daerah Gayo khususnya Bener Meriah dan Aceh Tengah komoditi unggulannya adalah kopi yang telah mendunia,” sebut Menkop.
Dikatakan Teten Masduki, penguatan koperasi kini belajar dari trend negara-negara sekarang yang mana trendnya menggali, mengembangkan, dan memasarkan produk unggulan domestik masing-masing negara.
"Sebagai contoh, Negara Norwegia kini 65 persen pendapatan negaranya hasil budidaya ikan salmon. Nah, dunia sekarang sedang mencari itu, mengembangkan keunggulan domestiknya," tandas Teten.
Keunggulan domestik adalah sumber bahan bakunya ada di daerah setempat, bukan didatangkan dari luar. Karena itu, keunggulan domestik yang dimiliki Bener Meriah, seperti kopi gayo, tembakau gayo, buah tropis, pisang dan lain-lain perlu dikembangkan dan dipasarkan melalui kekuatan koperasi. Ujar Teten
Ia mengharapkan, koperasi skala besar harus diperkuat dan bisa mendunia seperti Koperasi Perempuan Kokowa Gayo. Badan usaha koperasi ini diharapkan yang mengkonsolidasi petani kopi yang memiliki lahan dan produksi kopi. Koperasi kemudian akan menampung, memasarkan kopi sekaligus mensejahterakan para petani kopi sebagai anggotanya.
Teten mengungkapka, bahwa koperasi merupakan badan usaha yang sangat dibutuhkan untuk membantu kesejahteraan para petani. Ia mencontohkan dengan menyebutkan negara-negara maju telah memanfaatkan keberadaan badan usaha koperasi untuk memasarkan produk para petani.
Dengan keberadaan koperasi yang fokus ke pemasaran, petani tidak akan disibukkan lagi dengan pemasaran dan bisa lebih fokus ke peningkatan produksi kualitas dan kuantitas kopinya. "Koperasi yang cukup berhadapan dengan buyer (pembeli). Koperasi harus juga membeli kopi, bukan utang ke petani. Kalau utang, tidak kuatlah petani," kata Teten Masduki.
Teten Masduki juga menyampaikan, guna memperkuat kelembagaan koperasi, Pemerintah akan memperkuat pembiayaan koperasi-koperasi yang sehat melalui LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir).
"Intinya, produk kopi dan petani kopi harus terkonsolidasi dalam koperasi, dan koperasi punya kemampuan membeli kopi dari petani sehingga petani tidak perlu pusing jual ke mana harga berapa. Biar proses pemasaran itu di koperasi," tegas Teten Masduki.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Bupati Bener Meriah, Dailami mengaharapkan Menteri Koperasi dan UKM dapat memberikan bantaun kepada Koperasi yang ada di Kabupaten Bener Meriah.
Menurut Dailami, selama ini saat musim panen tiba sering kali harga tidak stabil, kami berharap Kementeri koperasi memberikan bantaun untuk koperasi untuk dapat menampung dan memasarkan kopi para petani.
“Di Kabupaten Bener Meriah rata-rata kebun adalah milik pribadi masyarakat bukan milik suatu perusahaan. Selain itu petani kopi di daerah ini lebih didominan petani organic,” ungkap Dailami
Komentar