Ini Kata Jamaluddin
Terkait Aksi Zikrullah Ibna di Kantor KNPI

BANDA ACEH - Perseteruan dua kubu dalam tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh berlanjut ke ranah perebutan aset organisasi yakni kantor di kawasan Jambo Tape, Banda Aceh.
Pagi tadi, kubu Zikrullah bersama beberapa pengurus dan anggota sejumlah OKP dan ormas, berupaya mengambil alih sekretariat KNPI Aceh tersebut dari kubu Jamaluddin yang selama ini berkantor di sana. Zikrullah menyebut aksi itu sebagai upaya “pulang ke rumah”.
Polisi akhirnya turun tangan, dan sedang memfasilitasi sengketa ini. “Kami masih di halaman kantor KNPI, tapi belum ada informasi apapun dari kepolisian,” kata Zikrullah.
Lantas seperti apa tanggapan Jamaluddin terkait aksi Zikrullah yang mencoba mengambil alih kantor KNPI tersebut? “Kami serahkan sepenuhnya pada kepolisian. Kita cinta damai. Aceh yang hari ini sudah damai harus kita rawat. Itu juga bagian dari tugas pemuda. Jangan sampai pemuda justru yang membuat suasana menjadi keruh,” katanya.
Jamal memang menyayangkan aksi tersebut, terutama lantaran menghambat proses pelatihan yang sedang berlangsung di sana. Menurut Jamal, saat ini ada dua kelas atau sekitar 30 orang yang sedang mengikuti pelatihan, yakni pelatihan menjahit untuk mualaf dan pelatihan menjahit untuk remaja putri. “Semuanya 30 pemudi, mereka jadi tak bisa masuk kelas,” katanya.
Jamal menyadari saat ini mata masyarakat Aceh sedang tertuju pada KNPI. Apalagi ditambah aksi yang terjadi pagi tadi. “Ini bisa menjadi preseden buruk bagi pemuda,” katanya.
Pemuda, kata Jamal, hendaknya bersatu untuk mengisi suasana damai yang sudah tercipta Aceh dengan program-program produktif. Apalagi, kata Jamal, Aceh masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak. Terutama soal kemiskinan yang masih cukup tinggi. “Sebagai pemuda, kita mengabdi untuk itu,” katanya.
Bukankah Kubu Zikrullah juga berhak terhadap kantor KNPI Aceh?
Menurut Jamal, KPNI yang dipimpinya dengan kubu Zikrullah adalah dua organisasi yang berbeda. Hal itu, kata Jamal, merujuk pada SK yang dikeluarkan Kemenkumham. “SK yang kita miliki itu nama organisasinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Setahu saya, SK mereka itu namanya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesai. Jadi ini dua organisasi yang berbeda sebetulnya,” kata Jamal.
Artinya, upaya yang dilakukan kubu Zikrullah adalah upaya perampasan?
Jamal enggan untuk berkomentar lebih lanjut. “Saya lebih suka damai. Dengan suasana damai, kita bisa ikut mengisi jalannya pembangunan,” katanya.
Sementara itu Zikrullah menjelaskan, pihaknya tidak mengambil pemahaman bahwa KNPI dan DPP KNPI adalah dua organisasi yang berbeda. “Pemahaman kita KNPI itu satu. Mengapa kemudian menggunakan awalan DPP, itu karena memang SK itu dikeluarkan di pusat,” katanya.
DPP KNPI adalah hasil dari konggres luar biasa (KLB) dan pelaksanaan KLB ini memang ada diatur dalam peraturan KNPI. “Pesertanya juga semua adalah OKP yang ikut dalam Kongres KNPI di Papua. Jadi upaya ini adalah bukan merampas atau mengambil alih, tapi upaya pulang ke rumah,” katanya.
Komentar