Stunting di Bener Meriah Turun 88 Kasus

ACEHIMAGE.COM - Pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah melalui DP3AKB setempat terus berupaya menekan akangka stuting didaerah tersebut, alhasil dari bulan Juli ke Agustus 2023 kasus stunting turun 88 persen.
Guna memaksimalkan penurunan angka stunting, berbagai upaya terus dilakukan DP3AKB setempat diantaranya, melakukan pendekatan terhadap remaja, ibu hamil, kekuarga yang memiliki balita.
DP3AKB Bener Meriah, terus memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat paham tentang stunting.
Kepala Dinas DP3AKB Bener Meriah, Edi Jaswin mengatakan, pada bulan Juli 2023 lalu kasus stunting di daerah tersebut mencapai 1.456 kasus, lalu dengan berbagai upaya dilakukan bulan Agustus turun ke 1,368 kasus.
"Sampai bulan Agustus lalu turun 88 kasus. Kita akan turus berupaya menurunkan angka stunting didaerah ini,"kata Edi Jaswin, Selasa, 10 Agustus 2023 dalam acara MoU Penangan Stunting Dalam Penerapan 1000 HPK.
Menurutnya, penangan stunting yang dilakukan pihaknya saat ini mulai dari kaum remaja yakni melakukan catin (calon pengantin), lalu untuk ibu hamil, ibu nipas, ibu menyusui, dan keluarga yang memiliki balita.
"Kita melakukan pendekatan kepada mereka, memberikan alat edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita supaya bisa memanfaatkan memantau tumbuh kembang anak,"ujar Edi.
Edi menjelaskan, kasus stunting yang mereka terima tersebut berdasarkan laporan dari PPGM yang berkaloborasi dengan dinas kesehatan melalui pengukuran pada saat posyandu.
Sementara itu, Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada DP3AKB Bener Meriah, Yulia Anggraini menerangkan, penting memberikan pemahaman terkait stunting sejak dini pada masyarakat.
"Sangat pentingemberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat, agar mencegah terjadinya stunting sejak dini,"kata Yulita.
Yulita menambahkan, salah satu upaya yang kita lakukan hari ini dalam menekan angka stunting adalah melakukan MoU Penangan Stunting dalam penerapan 1.000 HPK atau seribu hari pertama kehidupan.
1.000 HPK, itu adalah adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya kehidupan pada ibu yang dipersiapkan sejak dari remaja yang disebut dengan 1.000 hari pertama kehidupan.
"Nah, di hari 1.000 hari pertama kehidupan ini ada masa 270 hari pertama dan masa 730 hari yang kedua serta ada yang perlu diperlukan adalah asupan nutrisi yang seimbang yang dipersiapkan bagi remaja kita untuk semua keluarga yang beresiko stanting,"terangnya.
Kegiatan ini, kata dia, nantinya adalah dalam upaya percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Bener Meriah dan pada saat sekarang ini.
"Setiap tahun setiap bulan itu akan terjadi penurunan, ini artinya adalah pemahaman keluarga yang dalam upaya percepatan konstanting sudah terus ditingkatkan di Kabupaten Bandar Meriah. Ini salah satu upaya kita dengan membuat inovasi yang sudah kita laksanakan," terangnya.
Sementara itu, PJ Bupati Bener Meriah menyebutkan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting itu bukan hanya kekurangan asupan gizi, tetapi perilaku yang tidak baik juga dapat memicu terjadinya terjadinya stunting.
"Ternyata dengan gemar membaca Al-Qur'an juga dapat mencegah terjadinya stunting, sebab kalau orang yang gemar membaca Alquran dia selalu dalam keadaan bersih,"ujar Haili Yoga.
Haili Yoga mengapresiasi kegiatan MoU Penangan Stunting yang dilaksanakan oleh Dinas DP3AKB Bener Meriah, namun ia tidak ingin kegiatan itu tidak hanya sekedar serimonial.
"Kegiatan seperti ini jangan hanya bersifat serimonial, tetapi bagaimana kita memberikan edukasi kepada peserta memahami tentang gizi,"pinta Haili Yoga.
Ia mengaku saat ini, pihaknya terus meminta kepada pihak sekolah dan reje kampung untuk terus mensosialisasikan agar gemar membaca Alquran. Pungkasnya.
Komentar