Sebanyak 13 Pejabat Eselon II di Lhokseumawe Kena Rotasi

LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melantik dan mengambil sumpah 35 pejabat struktural pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, Administrator dan Pengawas, di aula Kantor Walikota Lhokseumawe, Kecamatan Banda Sakti, Rabu (26/01/2022).
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para pejabat eselon II, III dan IV, dilakukan Wali Kota Lhokseumawe Suadi Yahya, turut dihadiri Sekdako Lhokseumawe T Adnan, Para Staf ahli dan Asisten.
Sebanyak 35 pejabat yang dilantik dan diambil sumpah, nyakni tiga belas pejabat Eselon II Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, masing-masing Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Ir Mehrabsyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Drs Nasruddin, Kepala Dinas Sosial Muslim Yusuf, S Sos. Asisten II Administrasi Umum Sekdako Lhokseumawe Dr Said Alam Zulfikar.
Selanjutnya, Kepala BPBD Dedi Irfansyah MT, Kepala Kesbangpol Zulkifli, Sekretaris DPRK Nirwansyah ST MT, Staf Ahli Sosial dan Politik Bukhari, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Aharis, S Sos MSi, Kepala Dinas Pertanahan Lhokseumawe Ridwan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ramli, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Rizal, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Syuib.
Selain itu, 14 pejabat Eselon III (Administrator) terdiri dari para Sekretaris pada SKPK, para Kepala Bidang di SKPK. Selanjutnya Pejabat Eselon IV sebanyak 8 orang. Juga terdiri para kasi di SKPK.
Wali Kota Lhokseumawe Suadi Yahya mengatakan, Pelantikan ini merupakan sebuah penyegaran, untuk meningkat kinerja, agar lebih giat dalam menjalan roda pemerintahan di kota Lhokseumawe.
"Selain penyegaran, rotasi ini dilakukan untuk semangat baru lebih giat lagi dalam menjalankan roda pemerintahan di Lhokseumawe."kata Suadi Yahya.
Kepada para pejabat yang telah dilantik ini, Walikota Lhokseumawe memberikan waktu selama satu bulan untuk dievaluasi kinerjanya.
"Jabatan itu amanah, jabatan besar risiko besar, kalo jabatan kecil risiko kecil. Apapun Jabatan harus dijiwai dan dijalankan. Karena risiko itu tergantung jabatan."pinta Suaidi.[]
Komentar