Kepala Dinas Syari'at Islam Kota Banda Aceh, Ridwan, S.Ag, M.Pd, menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 5 Oktober 2023 episode ke 14 Tahun ke IV dengan tema: Meneguhkan Banda Aceh Sebagai Barometer Penegakan Syari'at Islam di Nusantara yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Meski Minim Anggaran

Sanggar Gayo Symphony Sukses Raih Juara I Festival Musik Etnik 2022

For acehimage.comSanggar Gayo Symphony dari Kabupaten Bener Meriah sukses raih juara I dalam ajang festival musik etnik 2022 se-Aceh.
A A A

ACEHIMAGE.COM - Sanggar Gayo Symphony dari Kabupaten Bener Meriah sukses raih juara I dalam ajang festival musik etnik 2022 se-Aceh.

Festival musik etnik tersebut diselenggarakan pada 25-26 Oktober 2022 di taman Budaya Aceh, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Edi Ranggayoni kepada wartawan. Jum'at, 28 Oktober 2022 mengatakan, festival musik etnik tahun 2022 di ikuti sanggar se-Aceh.

"Alhamdulillah kita meraih juara I dengan perolehan nilai 784, sementara juara II jatuh kepada sanggar Cut Mutia dari Aceh Utara, dan juara III reng lapamblah dari Banda Aceh," kata Edi.

Menurut Edi, dalam festival tersebut sanggar Gayo Symphony menampilkan musik tradisi Gayo kolaborasi modern dengan judul Karya peri manis.

Edi menuturkan, peri manis adalah suatu karya sopan dan santun didalam berdidong Gayo. "Artinya ucapan-ucapan yang kasar dibuat menjadi sopan didalam berdidong," ujarnya.

Adapun personel sanggar Gayo Symphony terdiri dari, Bass (Edi Ranggayoni), Vokal & Gong (Juhri), gitar akustik (Dimas), Suling (Rizkan Fahmi, Rapai dan Didong (Sultan Sahril), Rapai dan Didong (Haji Akbar), Calung (Teguh), Drum (Hamzah Murfi), Canang dan Teganing (Yahdi), dan Canang &Teganing (Roni).

Dijelaskannya, kendati keberangkatan pihaknya minim persiapan dan anggaran namun tidak menyurutkan semangat untuk bertanding.

"Anggaran kami hanya 2,4 juta untuk 10 orang selama 4 hari, terpaksa kami menginap di Kos adik-adik mahasiswa di Banda Aceh," ujarnya.

Bahkan, kami terancam tidak bisa pulang karena minyak mobil kami sudah habis sementara uang hadiah belum cair.

"Alhamdulillah, Kadis Pariwisata Bener Meriah mengirimkan uang Rp 1 juta entah itu uang pribadi atau dari Dinas sehingga kami bisa pulang dengan selamat," ungkap Edi.

Sedangkan uang Rp 2,4 juta untuk keberangkatan tim Sanggar Gayo Symphony terkumpul dari sejumlah donator.

"Kami di bantu beberapa donatur seperti Sekertaris Dinas Syariat Islam, Owener Quala Cafe,Alwin, Sukry Tomtar, dan bang Badi Silat dari Aceh Tengah, Istiana," sebut Edi.

Mudah mudahan kedepan pemerintah terutama dinas terkait dapat lebih membuka mata, dan peduli terhadap generasi daerah terutama di bidang kebudayaan.[]

Komentar

Loading...