RRI Deklarasi Anti Hoax Bersama Presma UIN Ar-Raniry dan Para Media

BANDA ACEH - Radio Republik Indonesia (RRI) Banda Aceh lakukan deklarasi Gerakan Menggelorakan Semangat Untuk Melawan Hoak atau "Gema Seulawah" untuk menentang suburnya hoax (berita bohong) selama ini.
Acara tersebut digelar di Auditoroum RRI Banda Aceh, Senin (7/12/ 2020).
Kegiatan deklarasi itu menghadirkan beberapa pemimpin redaksi media di Aceh, antara lain harian Rakyat Aceh, Acehimage, Kantor Berita Aceh atau www.kba.one, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara cabang Aceh serta Berita Merdeka.
Selain pemimpin media yang telah terverifikasi di Aceh, hadir juga presiden mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) Araniry, Komisi Penyiaran Indonesia Aceh juga hadir dari Universitas Syiah Kuala serta dari Kuarcab Pramuka Banda Aceh.
Kepala RRI Aceh, Harianto dalam diskusi yang disiarkan langsung secara live oleh RRI, mengajak semua media bersinergi untuk melawan hoak lantaran berita bohong semakin meresahkan masyarakat saat ini.
Diawal diskusi, pemimpin redaksi di Aceh mengungkapkan bahwa publik masih percaya dengan berita - berita bohong lewat media sosial, semestinya masyarakat segera tinggalkan informasi yang ditayang oleh medsos.
Seperti disampaikan acehimage, berita hoax atau palsu bukan disiarkan Media Mainstream, karena media ini berpegang pada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang Pers nomor 40 tanun 1999.
Tetapi berita hoax yang berseleweran saat ini lebih banyak diciptakan oleh Medsos
Sementara pimpinan LKBN Antara menyatakan, gerakan melawan hoak semestinya perlu juga digagas dengan gerakan tinggalkan medsos.
"Media mainstream tidak, sebab dimedsos-lah pemicu hoak, kalau masyarakat masih percaya berita dimedsos, berarti publik belum merdeka dengan medsos," kata Azhari kepala LKBN Aceh.
Presiden Mahasiswa dari UIN Arraniry Banda Aceh, Reza, mengungkapkan tentang kerugian hoak bagi mahasiswa selama ini, salah satunya adalah berita yang menuding pihak masiswa UIN mendukung Omni Bus Law padahal itu hoak, kata Reza dalam testimoninya.
Iranda Novandi, wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, membuka ruang edukasi bagi masyarakat dan pemilik media di Aceh untuk melawan berita - berita hoak di zaman digital dewasa ini.
"PWI bersama media - media di Aceh siap mendampingi masyarakat melawan hoak" ujar Iranda Novandi Pemred Berita Merdeka.
Diskusi melawan anti hoak, ditutup dengan pembacaan deklarasi oleh Presma UIN Arraniry Banda Aceh, Reza Hendra Putra dan dipandu oleh Master Cerimony, Liswani dari RRI.
Komentar