Kepala Dinas Syari'at Islam Kota Banda Aceh, Ridwan, S.Ag, M.Pd, menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 5 Oktober 2023 episode ke 14 Tahun ke IV dengan tema: Meneguhkan Banda Aceh Sebagai Barometer Penegakan Syari'at Islam di Nusantara yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Prancis Dikabarkan Berang karena Swiss Pilih Jet Tempur AS  

Ilustrasi - Prancis
A A A

Paris - Pemerintah Prancis membantah laporan media Swiss bahwa pertemuan yang direncanakan sejak lama antara Presiden Emmanuel Macron dengan Presiden Swiss Guy Parmelin dibatalkan karena Prancis marah setelah Swiss memutuskan membeli jet tempur buatan Amerika Serikat (AS), bukannya Prancis.

Seperti dilansir AFP, Senin (20/9/2021), laporan dua harian lokal Swiss, Le Matin Dimanche dan SonntagsZeitung menyebut Prancis membatalkan rencana pertemuan kedua kepala negara yang dijadwalkan di Paris pada November mendatang.

Dengan mengutip sumber-sumber diplomatik, kedua surat kabar Swiss menyebut otoritas Prancis memilih untuk membatalkan rencana pertemuan itu karena marah atas cara otoritas Swiss melakukan negosiasi menjelang keputusan pada Juni lalu untuk membeli 36 unit jet tempur F35A buatan Lockheed Martin.

Menurut sumber-sumber tersebut, pemerintah Prancis menuduh Kementerian Pertahanan Swiss tetap melanjutkan negosiasi dengan manufaktur lainnya, termasuk dengan Dassault yang merupakan produsen jet tempur Prancis Rafale, saat keputusan telah dicapai Swiss untuk membeli jet-jet tempur AS.

Baik pemerintah Prancis maupun kantor Presiden Parmelin pada Kementerian Urusan Perekonomian menyangkal rencana pertemuan itu dibatalkan, dan menekankan bahwa penjadwalan belum selesai.

"(Pertemuan) Itu tidak pernah dibatalkan dan terutama bukan karena alasan-alasan yang disebutkan," demikian penegasan kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace, dalam pernyataannya.

Dijelaskan Elysee Palace bahwa Presiden Macron pada prinsipnya telah menyetujui pada awal tahun ini untuk bertemu dengan Presiden Parmelin, dan bahwa Swiss menawarkan untuk bertemu pada November.

"Kami memberitahu mereka musim panas ini bahwa November akan sulit," sebut Elysee Palace, sembari menambahkan bahwa tanggal pasti untuk pertemuan kedua kepala negara itu 'belum ditetapkan'

Secara terpisah, kantor kepresidenan Swiss bersikeras menyatakan bahwa penjadwalan belum selesai dan perubahan rencana tidak dianggap sebagai 'pembatalan pertemuan yang dikonfirmasi'.

Disoroti juga bahwa rencana pertemuan itu tidak dianggap sebagai kunjungan kenegaraan, melainkan hanyalah 'kunjungan kerja oleh presiden'.

Laporan ini mencuat saat Prancis tengah terlibat ketegangan dengan AS dan Australia terkait keputusan otoritas Australia membatalkan kesepakatan kapal selam Prancis demi mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir buatan AS. Hal itu telah memicu kemarahan besar Prancis hingga menarik duta besarnya dari Australia dan Amerika Serikat.[]

Sumber:Detik.com
Rubrik:DUNIA

Komentar

Loading...