Malam Tahun Baru,
Polisi Bubarkan Kerumunan Massa

BANDA ACEH - Polisi akan membubarkan kerumunan massa yang berkumpul pada malam pergantian Tahun 2016-2017 di Aceh. Ini dilakukan guna menjaga ketertiban dan menghormati kearifan lokal yang berlaku di daerah “Serambi Mekah”.
Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak mengatakan, pada dasarnya tugas kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Karena Aceh sebagai daerah syariat, dan tidak ada perayaan pergantian tahun maka polisi tetap menjaga kearifan lokal.
“Karena ini di Aceh, kita menghormati kearifan lokal yang berlaku di sini,” ujar Kapolda Irjen Pol Rio S Djambak dalam konferensi pers akhir tahun di Mapolda.
Dikatakan, jajaran Polda Aceh sudah mengerahkan 1.060 personel dalam pengamanan Natal dan pergantian Tahun Baru 2016-2017. Dari 1.060 personel tersebut, sebanyak 710 merupakan kekuatan Polda Aceh dan 350 diperbantukan dari Brimob Mabes Polri.
Dengan kekuatan yang dikerahkan ini, Kapolda berharapkan bisa menjaga situasi keamanan di Aceh dengan baik, terlebih lagi Aceh akan memasuki tahapan penting yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) nantinya.
“Kita akan berusaha mencipkan siatuasi Aceh yang kondusif, aman serta terkendali,” tegas Kapolda yang didampingi Wakapolda Brigjen Pol Bambang S dan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan.
Dijelaskan, 710 personel Polda Aceh yang dilibatkan terdiri atas 140 dari personel Polda, selebihnya berasal dari personel jajaran Polres yang ada di Aceh. Khusus untuk Aceh Singkil ada tambahan 200 personel dari Brimob Mabes Polri dan Aceh Tenggara sebanyak 150 personel dari Brimob Mabes Polri.
Untuk kesiapan ini, ujar Kapolda, sejak 23 Desember lalu, Polda Aceh sudah menggelar apel gelar pasukan Operasi Kepolisian terpusat Lilin Rencong 2016 yang dilaksanakan di Mapolda Aceh dan dipimpim Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak.
Apel gelar pasukan ini merupakan bentuk kesiap siagaan dan sinergritas Polri dengan instansi terkait termasuk dalam hal ini TNI dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan natal 2016 dan tahun baru 2017.
Meningkat
Dalam kesempatan tersebut Kapolda mengimbau warga yang berpergian dan berlibur pada cuti bersama perganian tahun untuk meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas. Sebab, angka kecelakaan di Aceh terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Kejadian laka lantas terjadi peningkatan dari 1.980 kasus pada tahun 2015 menjadi 2.793 kasus tahun 2016. Dari dua ribuan kasus tersebut, sebanyak 803 orang meninggal dunia akibat laka lantas. Meskipun jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu, namun angka korban jiwa tergolong tinggi.
Korban luka berat meningkat dari 788 orang pada tahun 2015 menjadi 819 orang tahun 2016. Korban luka ringan juga meningkat dari 2.557 orang tahun 2015 menjadi 4.025 orang tahun 2016. “Akibat tingginya angka kecelakaan ini, kerugian materiil mencapai Rp7.066.550.000,” ujar Kapolda.
Menyangkut kecenderungan korban lakalantas, Kapolda menjelaskan, korban kecelakaan kebanyakan terjadi pada usia 16-30 tahun yaitu 1.571 orang dari 2.793 kasus kecelakaan. Sedangkan kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas dengan angka tertinggi pada kendaraan roda dua (sepeda motor) berjumlah 1.946 unit.
Pelanggaran lalu lintas terjadi penurunan dari 31.118 pelanggar yang ditindak pada tahun 2015 menjadi 28.177 pelanggar tahun 2016 atau menurun 9.4 persen. Hal ini menurut Kapolda, dipengaruhi oleh upaya-upaya dan kiat-kiat yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian.
Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian itu, antara lain melaksanakan Operasi Simpatik dan Operasi Zebra, melaksanakan giat polisi saweue keudee kupi dan polisi saweue sikula, patroli jarak jauh antarlintas batas, melaksanakan kegiatan polisi sahabat anak dan polisi to campus.
Di samping itu, ada hal yang fenomenal yakni melaksanakan kegiatan polisi meupep-pep di jalan raya, memberikan imbauan melalui running teks pada mobil patroli lantas, memasang spanduk imbauan di tiap-tiap daerah rawan kecelakaan, mengedepankan sistem teguran saat penindakan pelanggaran lalu lin tas.
Komentar