Ustaz Rustandi
Pertahankan Predikat Takwa Setelah Puasa Ramadhan

Manis untuk dikenang dan sulit dilupakan, itulah bulan suci Ramadhan
Ustaz Rustandi Penceramah
MEDIAACEH.COM – Umat Islam sekarang masih berada di bulan Syawal, yang bermakna peningkatan. Nilai-nilai ketakwaan dan kebiasaan-kebiasaan baik yang kita dapatkan di bulan Ramadhan hendaknya dapat kita pertahankan. Hal itu disampaikan Koordinator Dai Kota Banda Aceh Ustaz Rustandi dalam Khutbah Jumat di Masjid Al Ikhlas, Kantor LAN, Kecamatan Darul Imarah, 12 Mei 2023 bertepatan dengan 21 Syawal 1444 H.
Ustaz Rustandi menguraikan, memang di bulan Syawwal tadak ada perintah wajib puasa, kecuali puasa qadha karena sakit atau musafir di bulan Ramadhan atau puasa nazar, tetapi ada puasa sunnah Syawwal enam hari yang jika kita kerjakan, pahalanya begitu luar biasa sebagaimana sabda Rasululah saw, "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan lalu mengirinya enam hari puasa sunnah di bulan Ayawwal, maka seperti dia berpuasa setahun penuh." (HR Muslim)
“Manis untuk dikenang dan sulit dilupakan, itulah bulan suci Ramadhan,” tegasnya. Dia menambahkan, umat Islam baru saja berpisah dengan bulan yang agung penuh keberkahan. Di bulan Ramadhan semangat dan gairah beribadah begitu luar biasa, siang hari berpuasa, malamnya menghidupkan dengan berbagai macam aktivitas ibadah, mulai dari shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an, i'tikaf, zikir, qiyamul lail, infak, sedekah, zakat mal, zakat fitrah dan amal lainnya.
“Semua itu mengantarkan kita kepada kedekatan dan keharmonisan hubungan dengan Allah Swt. Inilah yang Allah harapkan dalam ujung ayat perintah puasa, la'allakum tattaqun. Mudah-mudahan dengan ibadah puasa dan paket ibadah lainnya di bulan Ramadhan kita akan menjadi orang-orang yang bertakwa,” harapnya.
Ustaz Rustandi menambahkan, kini Ramadhan yang mulia dan berkah itu telah pergi meninggalkan kita, lalu apakah semangat dan gairah beribadah dan ketakwaan bisa bertahan setelah kepergiannya. Untuk itu, pesannya, perlu upaya dan usaha yang harus kita pertahankan. Jangan sampai ketika Ramadhan pergi, semangat, dan gairah beribadah juga pergi dari diri kita. Jangan sampai ketakwaan yang sudah kita raih juga hilang tanpa bekas seiring kepergian bulan Ramadhan.
“Semoga kita tetap dapat mempertahankan nilai-nilai takwa yang telah kita raih di bulan Ramadhan yang lalu,” pungkasnya.[]
Komentar