Wakil Sekretaris IDI Wilayah Aceh Pusdikkes Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr. Masry, Sp.An-TI, menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 25 September 2023 episode ke 11 Tahun ke IV dengan tema: Mengungkap Peredaran Tramadol di Aceh, Benarkah Apoteker bermain? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

AFF Suzuki Cup 2016

Penjualan Tiket Final Masih Banyak Diprotes

FOTO | ANTARAAparat TNI
A A A

JAKARTA - PSSI membuat terobosan dengan menjual tiket offline di markas tentara. Tapi bukan berarti bebas masalah karena sistem penjualan masih diprotes suporter.

"Kali ini saya tidak dapat tiket, padahal kemarin katu di GBK saat semifinal akan berlangsung saya dapat. Ini sudah antre tetapi tetap tidak dapat. Saya gak tahu deh, mbak, mau ngomong apa, " kata Bambang, 25 tahun, saat ditemui detikSport di tengah sesi penjualan tiket final Piala AFF 2016 yang dilangsungkan di Komando Garnisun Tetap I, Gambir

Bambang datang bersama tiga rekannya dari Depok untuk mengantre tiket final. "Online kan masih susah mbak. Di Bogor pun saya belum tentu dapat makanya pilih di Gambir saja," ungkap dia lagi.

Kekecewaan Bambang bukan sekadar tidak dapat tiket. Tapi juga karena buruknya sistem penjualan yang diterapkan di lapangan. Dia malah menyebut situasinya lebih buruk dibanding saat tiket dijual di GBK.

"Ya kalau mau dibilang, lebih baik di GBK karena walau jumlahnya banyak seperti di sini tapi ada batasannya dan rapi. Kalau ini kan tidak, semua tidak teratur," tambah Bambang.

Menanggapi keluhan para suporter, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, berjanji akan melakukan pendistribusian tiket yang lebih baik di masa akan datang.

"Tiket itu jumlahnya sesuai dengan kapasitas lapangan bola kita di Pakansari, Cibinong. Jumlah kapasitasnya hanya 30 ribu. Tapi saya melihat di internet ternyata yang mau menonton sampai 149 ribu. Tapi karena kapasitas yang sangat terbatas, apa boleh buat sehingga kita tidak siap untuk menjual," kata Edy.

"Yang ada hanya tempat ini yang kita siapkan menjual tiket dalam rangka meniadakan orang-orang yang berkeinginan lain (calo - red). Motivasi yang berbeda. Kita titip sama Garnisun dan Kodim di Bogor. Yang ada di sini 10 ribu, 5 ribu di Bogor, yang online 13 ribu tiket. Ya itu kapasitas yang kita lakukan."

"Masalah penjualan tiket akan kami atur lagi secara profesional. Meski secara profesional apapun kalau kurang (tiketnya) orang pasti akan jadi marah. Tapi kami menghargai mereka yang sudah memakai atribut timnas, " kata Edy.

Sumber:detik.com
Rubrik:SPORT

Komentar

Loading...