Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya Victoria’s Secret
Pengalaman Traumatis Para Model, Budaya Bullying dan Misogini Dalam Perusahaan

Victoria's Secret bukanlah nama asing di telinga publik, khususnya yang tertarik di bidang industri fashion dan modeling. Perusahaan lingerie yang didirikan pada tahun 1977 ini memang dikenal sebagai salah satu brand kelas dunia yang selalu sukses mencuri perhatian, terutama karena event ikonik tahunannya, Victoria's Secret Fashion Show.
Runway gemerlap Victoria's Secret yang rutin digelar dari tahun 1995 hingga 2018 ini menampilkan supermodel sebagai pesona utama acara mereka. Para model yang dikenal dengan sebutan Victoria's Secret Angels tersebut melenggang di atas panggung menampilkan berbagai macam koleksi lingerie lengkap dengan sayap yang menjadi ciri khas acara ini.
Victoria's Secret Fashion Show juga dimeriahkan oleh sederet performer kelas dunia. Sebut saja Ariana Grande, Justin Timberlake, Taylor Swift, Ed Sheeran, hingga Lady Gaga, pernah ikut memeriahkan acara besar ini.
Namun, di balik kemeriahan Victoria's Secret Fashion Show, satu demi satu sisi kelam acara tahunan tersebut mulai terungkap dan menjadi sorotan publik. Penasaran? Intip detailnya berikut ini.
1. Pengakuan yang Viral di TikTok
Tak banyak yang tahu kalau Victoria's Secret tak seindah apa yang mereka tampilkan di hadapan publik. Berawal dari pengakuan Bridget Malcolm yang pernah menjadi salah satu Angels di Victoria's Secret Fashion Show melalui akun TikTok pribadinya, publik mulai mendapatkan gambaran seperti apa kehidupan model Victoria's Secret di balik layar.
Model asal Australia tersebut membagikan kisahnya selama menjadi Angels saat menemukan bra yang dikenakannya saat show. "Aku menemukan bra dari Victoria's Secret Fashion Show tahun 2016. Ukurannya 30A, sekarang ukuranku 34B yang mana sehat untukku," ungkapnya.
Malcolm juga mengungkapkan bahwa di tahun 2018 dirinya ditolak untuk tampil oleh Chief Marketing Officer Victoria's Secret, Ed Razek. Dikatakan bahwa penampilannya tidak cukup bagus untuk show karena Malcolm menambah lingkar pinggul sebanyak setengah inchi.
Melihat kembali penampilannya di atas panggung di mana ukuran bra 30B terlihat begitu besar saat dipakai, Malcolm merasa ngenes melihat kesedihan yang tersembunyi di balik senyuman dan pancaran matanya.
2. Pengalaman Traumatis Sebagai Victoria's Secret Angels
Pengakuan Malcolm di TikTok hanyalah sebatas permukaan saja. Saat diwawancarai oleh 60 Minutes Australia, model 29 tahun ini mengupas lebih dalam pengalaman traumatis yang dialaminya selama menjadi model Victoria's Secret.
Selama berstatus sebagai Angels, hal yang tertanam di benak seorang Bridget Malcolm adalah 'semakin kurus, semakin baik' yang mana tidak baik untuk kesehatan fisik, mental, dan juga emosionalnya. Karena pemikirannya itu, Malcolm sering sengaja hanya minum air tidak makan apa-apa bahkan hingga 3 hari berturut-turut demi menurunkan berat badan. Alhasil, Malcolm tidak bisa beraktivitas dengan normal dan sering pingsan. Ia juga mengaku siklus menstruasinya terhenti di usia 25 tahun dan rambutnya jadi rontok.
"Aku mengalami gangguan makan, aku bergantung pada obat untuk gangguan cemas, dan aku selalu mengalami serangan panik, aku kelelahan. Tubuhku kurang gizi, pikiranku tidak terjaga dengan baik, dan itu nggak ada habisnya," kenangnya.
Meski tak ada yang memaksa untuk terus menurunkan berat badan, Malcolm mengaku punya hubungan tidak sehat dengan Victoria's Secret di mana kondisi di sekitarnya terasa sangat mengekang hingga menjadi pengalaman traumatis dalam hidupnya. Namun, perlahan Malcolm mulai sembuh dan bisa move on dari masa lalunya yang kelam tersebut.
3. Budaya Bullying dan Misogini Dalam Perusahaan
Ternyata Bridget Malcolm bukan satu-satunya 'korban' dalam kasus ini. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak wanita yang berani speak up terkait budaya toxic, termasuk bullying dan misogini, yang mengakar kuat di dalam Victoria's Secret.
Sebut saja Casey Crow Taylor yang pernah bekerja di Tim Public Relation Victoria's Secret yang membantu menyempurnakan acara fashion show tahunan. Taylor mengaku pernah menjadi korban bullying dan juga pelecehan oleh Ed Razek, sosok pencetus event Victoria's Secret beserta Angels yang ikonik.
Dikatakan bahwa candaan tentang penampilan fisik dan juga pelecehan seksual menjadi hal lumrah dalam perusahaan. "Aku ingat pernah ada di set bersama dia (Ed Razek) dan asistennya, lalu asistennya nyeletuk candaan yang membuatku merasa canggung, seperti, 'Kalau aku punya satu dollar untuk setiap laporan pelecehan seksual yang kuterima, aku bakal kaya raya,' lalu keduanya tertawa," kenang Taylor.
Setelahnya, Taylor baru menyadari bahwa ada banyak karyawan Victoria's Secret yang melayangkan komplain tentang pelecehan seksual tapi akhirnya dibungkam dengan penyalahgunaan perjanjian kerahasiaan. Setidaknya ada tiga orang yang dikenalnya diberi sejumlah uang oleh perusahaan dengan syarat tidak mengungkap permasalahan tersebut.
4. Runtuhnya Kejayaan Victoria's Secret
Dengan semakin terungkapnya rahasia kelam yang terjadi di dalam Victoria's Secret, khususnya yang berkaitan dengan Ed Razek, perusahaan besar ini perlahan mulai runtuh. Ramai diberitakan bahwa sejumlah toko milik Victoria's Secret ditutup dan penjualan mereka merosot dari $7,7 miliar di tahun 2015 menjadi $5,4 miliar pada 2020.
Selain pengalaman pribadi Bridget Malcolm dan Casey Crow Taylor, masih banyak kesaksian yang mengarah pada skandal yang pernah dilakukan oleh Ed Razek. Tangan kanan Leslie H. Wexner selaku pendiri dan CEO L Brands ini dilaporkan telah mendekati bahkan melecehkan para model, mulai dari meminta nomor telepon hingga menyentuh mereka saat fitting. Ditambah lagi komentar kontroversial Razek tentang model bertubuh berisi dan juga transeksual.
Razek kemudian meminta maaf atas komentarnya yang 'tidak sensitif' tersebut dan meninggalkan perusahaan pada 2019. Di tahun yang sama, Victoria's Secret Fashion Show berhenti digelar dan perusahaan berencana untuk fokus pada pengembangan konten yang menarik dan dinamis serta jenis acara baru sesuai dengan memo yang dirilis oleh Les Wexner.
Tak lama kemudian, tepatnya tahun 2020, Les Wexner juga mengundurkan diri. Nama Les Wexner sempat mendominasi pemberitaan karena hubungannya dengan pemodal Jeffrey Epstein sebagai mantan manajer keuangan Wexner. Epstein didakwa atas tuduhan perdagangan seks pada Juli 2019 dan kemudian meninggal karena bunuh diri di penjara.
5. Strategi Baru Victoria's Secret
Tentunya Victoria's Secret tak tinggal diam menanggapi keruntuhan perusahaan dan mengembalikan nama baik mereka. Victoria's Secret yang selama ini menyasar kalangan atas dan memotivasi wanita agar bisa tambil sesempurna model mereka dengan kerja keras akhirnya melakukan rebranding melalui platform Victory Collective.
Sejalan dengan kampanye body positivity di mana tubuh ideal tak melulu harus ramping dan 'sempurna' yang semakin marak seiring berjalannya waktu, Victoria's Secret yang tampaknya juga ingin mengubah definisi cantik menggandeng sederet wanita inspiratif, mulai dari aktivis, atlet, dan aktris untuk mewakili label mereka.
Tentunya langkah yang diambil oleh Victoria's Secret ini tak bisa menutup apa yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Bridget Malcolm yang pernah jadi bagian dari Victoria's Secret pun buka suara terkait hal ini.
"Aku nggak tahu bagaimana kamu bisa me-rebrand sesuatu yang sudah menyebabkan kerusakan begitu banyak pada begitu banyak orang di seluruh dunia dalam waktu yang sangat lama, bahkan puluhan tahun. Bagiku, seharusnya ada lebih banyak pengakuan pada masyarakat tentang apa yang telah terjadi, seharusnya ada semacam sumpah, tanpa semua itu (rebranding) ini hanya sekadar tindakan performatif," ujarnya.[]
Komentar