ACEHIMAGE.COM – Musibah banjir yang menerjang Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tamiang menyisakan kepiluan mendalam bagi masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

Betapa tidak, mereka bukan hanya  kehilangan harta benda namun mereka juga harus rela tinggal di pos pengungsian yang telah disediakan.

Kepiluan itu tidak saja diterima masyarakat yang menjadi korban secara langsung, namun juga menjadi kepiluan masyarakat di seputaran Kabupaten tersebut. Sebab akibat musibah banjir yang melanda disana harga kebutuhan pokok ikut melonjak di sejumlah Kecamatan di daerah itu.

Akibat meningkatkan sejumlah harga sembako, tidak sedikit warga disana mengeluh tentang kenaikan harga sembako di tengah musibah yang mendera mereka.

Aktivis Mahasiswa, Yudi Gayo kepada media ini lewat keterangan tertulisnya. Kamis, 10 November 2022 menyebutkan, dirinya banyak menerima laporan dari masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga sembako saat ini.

Dari laporan yang saya terima melalui pesan WhatsApp (WA), kata Yudi, masyarakat khususnya di Kecamatan Pulo Tige, Simpang Kiri, Penaro mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan masyarakat seperti harga gas LPG 3 kg mencapai 50 ribu padahal di hari biasanya hanya 25 /tabung.

“Jangan jadikan bencana itu untuk meraup keuntungan di tengah penderitaan masyarakat, kalaupun tidak bisa membantu hendaknya jangan memanfaatkan musibah ini sebagai ajang mencari kekayaan,” tegas Yudi,

Untuk itu, Yudi meminta kepada Kapolda Aceh untuk menginstruksikan Polres setempat guna menertibkan pedagang "nakal" yang memainkan harga di tengah penderitaan masyarakat yang mengalami dampak banjir.

“Dengan ini, saya berharap Kapolda Aceh harus turun tangan terkait hal ini dan menindak oknum yang memainkan harga bahan pokok disana yang merugikan masyarakat,” pinta Yudi.[]