Masjid Bantuan Aceh untuk Korban Gempa Lombok Diresmikan

LOMBOK - Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Minggu (28/4/2019) meresmikan berfungsinya Masjid An-Nur di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibangun dengan donasi masyarakat dan Pemerintah Aceh.
Masjid An-Nur hancur total akibat gempa 7,0 SR yang mengguncang NTB pada 5 Agustus 2018. Pemerintah dan masyarakat Aceh menggalang aksi solidaritas peduli Lombok dan berhasil menghimpun dana sekitar Rp 1,9 miliar yang digunakan sepenuhnya untuk membangun kembali Masjid An-Nur. Peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid An-Nur di atas pertapakan awal dilakukan Plt Gubernur Aceh pada 27 Oktober 2018.
Setelah proses pembangunan selama enam bulan, akhirnya masjid berukuran 14 x 28 meter (lebih luas dari ukuran awal 18 x 18 meter) yang ditabalkan nama ‘An-Nur Aceh’ tersebut selesai dan diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Minggu 28 April 2019.
Dalam sambutannya ketika meresmikan Masjid An-Nur Aceh, Nova mengatakan, masjid ini adalah hasil kerja semua pihak, terutama masyarakat Aceh bukan hanya Pemerintah Daerah termasuk DPRA tetapi berbagai lapisan masyarakat Aceh. Menandai peresmian tersebut, Nova menandatangani prasasti yang memuat nama-nama penyumbang (baik perorangan maupun lembaga/organisasi).
Seorang tokoh Lombok Utara, Fajri mengatakan, Masjid An-Nur Aceh hancur karena gempa dan dalam tempo singkat masyarakat Aceh menggalang bantuan untuk korban gempa Lombok yang akhirnya disepakati untuk membangun kembali Masjid An-Nur. “Masjid An-Nur Aceh yang berdiri megah dan menjadi ikon Lombok Utara menjadi saksi sejarah bahwa Aceh dan Lombok bersaudara,” kata Fajri.
Monumen persaudaraan
Bupati Lombok Utara, Dr Najmul Akhyar SH MH mengatakan Masjid An-Nur Aceh menjadi simbol silaturahmi antara masyarakat Aceh dan Lombok Utara.
Menurut Najmul Akhyar, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan membangun monumen persaudaraan dan museum mini di kompleks masjid sebagai tanda untuk melawan lupa dan akan dijadikan sebagai objek wisata. “Semua benda dan foto akan dikumpulkan dalam museum mini tersebut,” kata Bupati Lombok Utara.
Secara khusus Bupati Najmul mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat Aceh terhadap korban musibah gempa Lombok yang diwujudkan dengan pembangunan masjid. “Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan saudara-saudara kami di Aceh,” kata Najmul Akhyar sambil menyerukan masyarakat memelihara dan memakmurkannya.
Ustaz Masrul Aidi Lc, Pimpinan Pesantren Babul Maghfirah, Aceh Besar yang ikut dalam rombongan Plt Gubernur memberikan tausiah di hadapan ratusan warga yang menghadiri prosesi peresmian Masjid An-Nur Aceh. Salah satu pesan moral yang disampaikan Ustaz Masrul adalah tentang keutamaan shalat dan seruan untuk senantiasa memakmurkan masjid.
“Ukhawah yang terjalin dalam hati akan dijadikan ikatan dalam sebuah monumen yang akan dibangun Pemerintah Kabupaten Lombok Utara di kompleks Masjid An-Nur Aceh. Semoga hubungan persaudaraan Aceh-Lombok akan terus terjalin sepanjang masa,” ujar Ustaz Masrul.
Struktur bambu
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), HT Ahmad Dadek SH mengatakan, penyelesaian pembangunan Masjid An-Nur Aceh sesuai target di mana masyarakat setempat berharap pada bulan Ramadhan 1440 H masjid itu sudah bisa difungsikan. “Alhamdulillah dengan kerja keras kita semua harapan masyarakat setempat bisa kita wujudkan,” ujar Teuku Dadek.
Masjid An-Nur Aceh dirancang aman gempa dan ramah lingkungan oleh oleh arsitek Dr Ing Andry Widyowijatnoko ST MT, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB). Masjid ini menerapkan struktur bangunan bambu dengan prinsip resiprokal, yaitu elemen-elemen struktur yang saling menopang antara satu dengan lainnya.
Elemen struktur dalam bangunan Masjid An-Nur adalah beberapa rangka bambu persegi panjang yang membentang sejauh 18 meter. Elemen ini kemudian disusun berlapis-lapis, sehingga membentuk ruang dengan menopang satu sama lain.
Pada tahap perencanaan, sang arsitek menyatakan masjid dari bambu ini bisa bertahan sampai 300 tahun. “Secara teknologi struktur dan arsitek pembangunan Masjid An-Nur dari bambu adalah yang pertama dibangun di Indonesia. Ini merupakan sejarah bagi Lombok dan juga Indonesia yang menggunakan bambu," kata Andryyang juga alumni ITB.
Terkumpul Rp1,9 M
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Aceh, Nasir Nurdin menginformasikan pengumpulan dana melalui Aksi Solidaritas Peduli Lombok digerakkan sejak 6 Agustus 2018 atau sehari setelah gempa beruntun 6 dan 7 SR yang mengguncang Lombok menyebabkan 300 orang lebih dinyatakan meninggal dunia dan ribuan orang cedera.
“Hingga berlangsungnya pembangunan kembali Masjid An-Nur Aceh, donasi yang terkumpul mencapai Rp 1,9 Miliar yang digunakan seluruhnya untuk pembangunan masjid tersebut,” kata Nasir dibenarkan Kalak BPBD, Teuku Dadek selaku penanggung jawab penggalangan dana. “Terima kasih atas kepedulian berbagai pihak sehingga cita-cita kita untuk membangun masjid sudah menjadi kenyataan. Semoga semua yang telah kita berikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT,” kata Nasir selaku unsur tim penggalangan donasi untuk Lombok.
Palu dan Selat Sunda
Selain untuk korban gempa Lombok, Plt Gubernur Aceh juga menyerukan penggalangan bantuan untuk korban gempa Palu yang terjadi 28 September 2018 dan tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.
Ketua Forum PRB Aceh, Nasir Nurdin menginformasikan, penggalangan donasi Aceh untuk Palu dimulai sejak 29 September 2018 dengan jumlah dana terkumpul lebih Rp 3,5 miliar. Donasi Aceh untuk Palu juga digunakan untuk pembangunan masjid, yaitu Masjid Jamik Nurul Hasanah di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Masjid yang peletakan batu pertamanya juga dilakukan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada 13 Februari 2019 tersebut kini dalam proses pekerjaan.
Sedangkan donasi Aceh untuk korban tsunami Selat Sunda, menurut Nasir penggalangannya dimulai 23 Desember 2018 dengan dana terkumpul hingga saat ini sekitar Rp 300 juta. “Kita belum putuskan untuk apa dana korban tsunami Selat Sunda tersebut akan kita gunakan.Akan kita sesuaikan dengan jumlah yang terkumpul yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat korban,” kata Kalak BPBA, Teuku Dadek.
Komentar