Hj Illiza Sa’aduddin Djamal, SE
Kutaraja Akan Menjadi Kawasan Wisata

BANDA ACEH - Gampong Pande hingga Keudah, Kecamatan Kutaraja Banda Aceh, telah berkontribusi terhadap penyebaran Islam di Indonesia. Walikota Banda Aceh non aktif, Illiza Sa'aduddin Djamal berencana membangun museum di Gampong Pande kecamatan tersebut.
"Agar generasi mendatang paham sejarah, wisatawan juga bisa datang dan akhirnya meningkatkan perekonomian," sebutnya.
Selain museum juga akan dilakukan penataan terhadap kuburan-kuburan bersejarah. Hal itu diungkapkan saat silaturahmi dengan warga Kecamatan Kutaraja di jalan Malem Dagang, Banda Aceh.
Saat terpilih kembali pada Pilkada mendatang, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa juga direncanakan akan dipindahkan ke TPA regional di Blang Bintang, Aceh Besar. "TPA Gampong Jawa akan kita tutup," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Illiza menyebutkan sejumlah keberhasilan yang telah dicapai Banda Aceh baik pembangunan fisik dan masyarakat. Berikutnya, calon walikota yang berpasangan dengan Farid Nyak Umar itu juga memaparkan rencana pembangunan Banda Aceh mendatang.
"Dulu anak-anak tingkat sekolah dasar yang mampu membaca Al Quran hanya 40 persen. Sekarang sudah mencapai 92 persen," ungkapnya.
Peunayong direncanakan akan menjadi kawasan heritage dengan konsep waterfront city. Sementara pasar ikan Peunayong akan dialihkan ke Gampong Lampulo.
Terkait pengelolaan air bersih, direncanakan mengunakan sistem Distrik Meter Area (DMA), hingga dapat melayani kebutuhan air hingga 100 persen. "Persoalan air bersih akan selesai sebelum berakhir 2017," katanya.
Saat kembali terpilih, ia juga berencana mengratiskan beras subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. "Kita gratiskan beras Raskin nanti," katanya.
Illiza mengawali orasinya, dengan menyampaikan belasungkawa untuk korban bencana gempabumi di Pidie Jaya. Bencana 7 Desember lalu itu, juga merengut korban lima warga Gampong Keudah.
"Semoga Alllah menerima almarhum dan almarhumah dengan husnul khatimah," ucapnya sebelum memimpin doa.
Sosok Illiza menarik perhatian Yuliati atau Acen, warga Keudah, etnis Tionghoa. Ia mengaku datang karena kagum dengan Walikota non aktif itu.
"Begitu tahu ada kampanye, saya langsung datang. Banda Aceh sekarang lebih baik, bu Illiza sangat toleran terhadap warga walau beda agama dan suku," sebutnya.
Ia berharap, saat terpilih nanti Illiza lebih menguatkan upaya penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba. "Ini harapan banyak warga Banda Aceh," sebutnya.
Sementara Sylvani atau Meimei, anak Acen, dalam kesempatan itu menghibur seratusan warga yang hadir. Ia melantunkan lagu yang cukup terkenal di kalangan anak-anak berjudul Bintang Kecil.
Menutup kegiatan itu, Illiza membagikan santunan terhadap 15 anak yatim setempat. Hal itu dilakukan dalam rangka semarakkan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Komentar