BANDA ACEH - Bayi laki-laki kembar dua dari pasangan korban gempa Pidie Jaya (Pijay), Bahtiar dan Nurul Aini SKM, Sabtu (10/12) sekitar pukul 01.00 dini hari lahir di Rumah Sakit dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Kedua bayi lahir prematur dengan bobot masing-masing 2,3 Kg melalui operasi sesar.

Orang tua bayi tersebut, Bahtiar dan Nurul Aini merupakan warga Ulee Gle, Pidie Jaya, yang selamat dalam musibah gempa pada 7 Desember lalu. Ibu bayi kembar, Nurul Aini adalah perawat di Puskesmas Kutakrueng, Pidie Jaya. Dia dibawa dari Pijay ke Banda Aceh untuk menjalani persalinan darurat di RSUZA.

Ketua tim dokter yang menangani Nurul Aini, Dr dr Mohd Andalas SpOG, Sabtu (10/12) mengatakan, pasien tersebut seharusnya menjalani persalinan pada Januari 2017. Namun dampak gempa menyebabkan pasien stres, sehingga ketuban pecah lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

“Stres yang dialami si ibu memicu hormon prostaglandin, yang menyebabkan rahim berkontraksi sehingga persalinan harus segera dilakukan,” ujar dr Andalas. Menurutnya, kondisi itu membuat si ibu sangat kesakitan sehingga tim dokter memutuskan operasi sesar.

Dia menambahkan, stres juga menyebabkan risiko bayi lahir prematur, yaitu bayi keluar dari rahim sebelum waktu perkembangan yang seharusnya. “Kedua bayi lahir prematur melalui operasi sesar yang selesai dalam 30 menit. Selanjutnya bayi ditangani tim Perinatologi RSUZA,” jelas spesialis kandungan itu.