Wakil Sekretaris IDI Wilayah Aceh Pusdikkes Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr. Masry, Sp.An-TI, menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 25 September 2023 episode ke 11 Tahun ke IV dengan tema: Mengungkap Peredaran Tramadol di Aceh, Benarkah Apoteker bermain? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Gubernur Aceh Lantik Pengurus AGA

HS Tarmizi AGA
A A A

Industri ini menjadi salah satu sektor strategis untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya juga meningkatkan pendapatan daerah

Tarmizi Ketua Asosiasi Grafika Aceh (AGA)

BANDA ACEH - Industri ekonomi kreatif menjadi salah satu motor penggerak bagi perekonomian Indonesia, di tengah perlambatan ekonomi global memiliki potensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan khususnya Aceh saat ini. Dengan potensi nilai pasar yang tinggi, serta munculnya generasi muda kreatif, subsektor desain komunikasi visual, usaha percetakan offset dan digital printing menjadi usaha andalan dan handal di masa pandemi Covid 19.

Demikian disampaikan oleh Ketua Asosiasi Grafika Aceh (AGA), Tarmizi, dalam siaran pers yang diterima acehimage.com, Kamis, 1 April 2021.

Menurut Tarmizi, keberadaan usaha grafika dan desain komunikasi visual yang didukung dengan mesin berbagai teknologi akan siap menerapkan industri 4,0 dalam membangun industri grafika berdaya saing global secara nasional dan lokal.

"Segala produk desain menjadi penting dalam perkembangan industri kreatif, seperti billboard, banner, kemasan dan lain-lain yang merupakan kebutuhan pegiat usaha terkait branding, pencintraan produk dan image dengan hasil cetakan yang berkualitas dan bentuk yang inovatif," kata Tarmizi.

Saat ini, menurut Tarmizi, terdapat ratusan pengusaha percetakan dan pelaku grafis di seluruh Aceh. Para pengusaha tersebut telah bergabung dalam wadah Asosiasi Grafika Aceh dan akan mengubah tampilan identitas visual yang menarik dan hasil berkualitas.

"Sehingga mampu memberikan kesan yang baik atas segala produk yang mengandalkan brand market," ujar Tarmizi.

Di sisi lain, Tarmizi turut menceritakan awal kali pembentukan asosiasi atau perhimpunan pengusaha Grafika Aceh pada tahun 1999. Saat itu, komunitas pengusaha tersebut diberinama Asosiasi Desain Komunikasi dan Grafika Aceh (ADGA). Komunitas pengusaha ini juga pernah menggelar silaturahmi bertajuk Family Gathering Pengusaha Grafika Aceh di pertengahan 2020 lalu.

Dari sejumlah pertemuan tersebut, akhirnya komunitas pengusaha ini sepakat untuk mendeklarasi AGA dalam acara duek pakat di Pasific Cafe and Resto, Lamteh, Pango, Banda Aceh pada Sabtu, 21 Maret 2020.

"Pada September 2020, dilakukanlah Kongres I dan melahirkan kesepakatan untuk membuat kepengurusan Asosiasi Grafika Aceh periode 2021–2025," kisah Tarmizi.

AGA kemudian didaftarkan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nomor AHU-0011590.AH.01.07.2020. Sejak itu, kata dia, terbentuklah kepengurusan untuk periode 2021–2025 yang diketuai oleh Tarmizi dari Atjeh Advertising, Sekretaris Umum Nasrullah Mahyiddin (Bidari Scan Aceh), dibantu Wakil Sekretaris Umum Indra Z (Uneed Advertising).

Sementara Bendahara Umum dipercayakan kepada Pitrizal (Indah Advertising) bersama Wakil Bendahara Umum Nikki Ariesta (Goprint).

Kemudian Wakil Ketua I di jabat oleh Safrizal (DJ Gallery), Wakil Ketua II Syafrizal (Pacific Printing), Wakil Ketua III Adli (Diti Advertising), dan Wakil Ketua IV Mahdani (Magenta).

Kepengurusan AGA juga dilengkapi delapan departemen dengan seorang ketua plus lima hingga enam anggota, yaitu Departemen Hubungan Pemerintah dan Luar Negeri yang diketuai oleh Khaidir/Gata, Dept. Keorganisasian dan Hubungan Internal (Bukhari/Printing Nanggroe), Dept. Komunikasi dan Informasi (Musfijar/Bina Media), Dept. Pendidikan dan Kebudayaan (Nasrullah/Aneuk Grafika).

Berikutnya, Dept. Usaha dan Industri Kreatif (Munawir/Peugot Aceh), Dept. Kemitraan dan Kerja Sama Edy Saputra (CV Berkah Grafika), Dept. Teknologi Cetak dan Pameran Rajak (Go Print), dan Dept. Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Khairuddin (Page Grafika).

Struktur DPP AGA juga dilengkapi dengan Dewan Pengawas dan Pertimbangan yang diketuai Abdullah HM. Djohan, SE (Warna Graphic Design) bersama Sekretaris H. A. Salam, ST (Studio 12), dan Penasehat AGA periode 2021-2025 H. Aminullah Usman.

"Ke depan Asosiasi Grafika Aceh akan membentuk kepengurusan wilayah Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Aceh dan ditentukan secara daerah atau regional," tutur Tarmizi.

Tarmizi mengatakan pembentukan Asosiasi Grafika Aceh bertujuan untuk menghimpun para pengusaha industri grafika di Aceh dalam satu wadah organisasi, membina dan mengembangkan kemampuan pengusaha grafika dalam persaingan tidak sehat dalam penentuan harga jasa cetakan dan desain, mengusahakan tercapainya iklim usaha yang baik di kalangan anggota, memberikan kontribusi terbaik dan siap bekerja secara profesional.

Dia berharap pemerintah dapat berperan aktif dalam mendukung semua pihak untuk berkonsultasi dengan AGA, seperti berhubungan dengan pencitraan produk UMKM dan harga pengadaan barang cetakan, maupun periklanan, untuk mendapatkan desain dan spesifikasi yang sesuai.

Nantinya, diharapkan hal tersebut dapat diatur dalam peraturan gubernur sesuai ajuan pada pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah dan swasta.

"Selain itu, industri ini menjadi salah satu sektor strategis untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya juga meningkatkan pendapatan daerah," kata Tarmizi.

Tarmizi menyebutkan pelantikan pengurus AGA dilaksanakan di Amel Convention Hall Banda Aceh, pada Sabtu, 3 April 2021. Pemerintah Aceh dijadwalkan melantik langsung kepengurusan AGA kali ini.

"Acara ini ikut didukung dengan bazar (Pameran Teknologi Digital), Gala Dinner, dan santunan anak yatim," pungkas Tarmizi.[]

Sumber:rilis
Rubrik:ACEHNEWS

Komentar

Loading...