Final Piala AFF 2016
Garuda Tetap di Dada

BANGKOK - Timnas Indonesia harus mengubur mimpi untuk menjadi juara di AFF Suzuki Cup 2016. Kendati demikian, perjuangan skuat 'Garuda' patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya.
Indonesia harus puas dengan predikat runner-up setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand di final. Setelah menang 2-1 di leg pertama, tim besutan Alfred Riedl itu menyerah dengan skor 0-2 pada pertemuan kedua dengan Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016).
Sejak awal turnamen, Riedl selalu mengatakan bahwa lolos ke final di AFF Suzuki Cup tahun ini akan sangat membanggakan. Pernyataan itu bukannya tanpa alasan. Persiapan Indonesia menatap ajang dua tahunan itu memang penuh masalah.
Pemanggilan pemain ke tim nasional terbentur kepentingan klub di kompetisi domestik. Timnas cuma boleh memanggil maksimal dua pemain dari setiap klub. Sebabnya, masih ada kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) yang tetap berjalan di tengah penyelenggaraan AFF Suzuki Cup 2016.
Akibatnya, Riedl pun tak leluasa untuk memanggil pemain-pemain terbaik pilihannya. Dia memanggil banyak pemain muda ke timnas. Soccerway mencatat rata-rata usia pemain Indonesia di AFF Suzuki Cup 2016 adalah 25,1 tahun.
Dengan kondisi yang serba tak ideal -- persiapan juga tak sampai lima bulan -- Indonesia yang awalnya tak diperhitungkan mampu membuat kejutan dengan lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A di bawah Thailand dan di atas Filipina serta Singapura. Kejutan itu berlanjut dengan keberhasilan tim 'Merah-Putih' menyingkirkan Vietnam di semifinal.
Meski pada akhirnya Indonesia harus kecewa lagi, timnas tetap layak mendapatkan apresiasi. Lolos ke final di tengah segala keterbatasan adalah sebuah pencapaian yang harus dihargai.
Kalah di final tahun ini juga bukan akhir dari segalanya. Timnas sekarang punya pemain-pemain muda potensial, yang bisa menjadi pilar penting di gelaran Piala AFF berikutnya serta kompetisi internasional lain.
"Sepakbola Indonesia baru saja menciptakan era baru," kata Riedl seusai leg kedua final semalam.
"Besok merupakan laga terakhir di Liga Indonesia. Indonesia juga mempunyai presiden (federasi) yang baru, dengan orang-orang baru. Lalu kita bisa memulai suatu hal yang baru. Tapi, saat ini saya tak bisa bilang apa-apa," kata pelatih asal Austria itu.
Komentar