SIAPA bilang orang dewasa saja yang bisa mengalami stres. Anak-anak pun dapat mengalaminya, bahkan faktor penyebabnya cukup mengagetkan masyarakat.

Direktur Kesehan Keluarga Kementerian Kesehatan RI dr Eni Gustina MPH mengungkapkan, berdasarkan data dari Global School Health Survei, sebanyak 5,6 persen anak perempuan mengalami stres. Begitu juga pada anak laki-laki yang mengalami stres sebesar 4,6 persen.

"Anak-anak sekarang di rumah tidak mendapatkan komunikasi yang baik dengan orangtuanya. Hubungannya kurang bagus," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).

Akibatnya, tambah dia, ada tiga dampak bila anak-anak stres. Anak mengaku merasa kesepian, khawatir, bahkan ingin bunuh diri.

"Sering sekali misalnya ibu bapaknya bekerja dan jarang bertemu anaknya. Sekalipun kalau ibunya tidak bekerja, anaknya dicuekin, ibunya asyik nonton tv, main gadget, dan sebagainya," tambahnya.

Untuk membangun kedekatan dengan anak-anak, menurut dr Eni, orangtua tidak cuma sering komunikasi dengan anak. Salah satu kunci yang bisa diterapkan adalah mengecek isi kamar anak agar tahu kebiasaannya.