Pimpinan Dayah Tinggi Islam Samudera Pase, Baktiya Aceh Utara dan Pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES) Baktiya, Aceh Utara serta Dosen Siasah Syariyyah Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk. Ajidar Matsyah, menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 1 Juni 2023 episode ke 82 Tahun ke 3 dengan tema: Pro dan Kontra Qanun LKS Benarkah BSI Akan Angkat Kaki dari Aceh? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS, Jangan lupa like share comment and subsribe.

Caplok Twitter

Elon Musk Ingin Kebebasan Berbicara dan Kubur Akun Bot

IstimewaElon Musk
A A A

ACEHIMAGE.COM - Elon Musk resmi membeli platform media sosial Twitter pada Senin (25/4).

Sebelumnya Twitter tampak akan menolak tawaran US$44 miliar yang diberikan Musk untuk perusahaan tersebut. Namun, setelah mulai bernegosiasi pada Minggu (24/4), kedua belah pihak akhirnya menemui kesepakatan.

Kehadiran Musk sebagai orang nomor satu Twitter disebut banyak pihak akan membuat perubahan pada platform berlogo burung biru tersebut.

Salah satu dugaan yang cukup kuat adalah Musk akan mengembalikan kebebasan berbicara di Twitter.

Hal ini merujuk pada awal perjalanan Musk membeli Twitter, ketika ia mengkritik Twitter soal prinsip-prinsip kebebasan berbicara yang tidak diterapkan di platform tersebut.

Meski demikian belum diketahui langkah apa yang akan dilakukan Musk untuk mengembalikan kebebasan berbicara di Twitter.

Kemudian Musk juga kemungkinan menghilangkan iklan pada platform tersebut. Padahal iklan adalah sumber pemasukan terbesar Twitter pada Q4 2021.

Dengan hilangnya pendapatan dari iklan, Musk tampaknya akan mencari sumber pendapatan lain, salah satunya mengenakan biaya untuk pengguna Twitter Blue, langganan pengguna premium Twitter.

Selain langkah-langkah tersebut, Musk juga diduga akan menggunakan algoritma terbuka pada Twitter. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengerti bahkan mengontrol bagaimana sistem di Twitter bekerja.

Dilansir dari Social Media Today, Twitter sudah mencoba hal tersebut melalui inisiatif 'bluesky'. Konsep ini membuat pengguna biasa dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem semacam itu.

Lebih lanjut, seorang profesor dari Universitas Southern California Karen North menyebut Musk tidak akan melakukan terlalu banyak perubahan di Twitter, melainkan dia hanya menginginkan data pengguna di perusahaan tersebut.

"Saya pikir itulah yang ingin dia manfaatkan. Musk lebih tertarik pada data daripada tweeting momen demi momen," kata North, seperti dikutip USA Today.

"Jika kita masuk ke bisnis, apa yang Anda lebih suka miliki, data atau platform perpesanan? Tentu saja data," imbuhnya.[]

Sumber:cnnindonesia.com
Rubrik:TEKNO

Komentar

Loading...