Kasi Penyelidikan dan Penyidikan, Satpol PP dan WH Aceh, Marzuki, S.Ag, MH kembali menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 30 Maret 2023 episode ke 64 Tahun ke 3 dengan tema: Wilayatul Hisbah Ujung Tombak Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS, Jangan lupa like share comment and subsribe.

Hari Keempat Gempa Pidie Jaya

Dokter Ortopedi dan Relawan Sangat Diperlukan

Foto | detik.comKorban gempa Pidie Jaya
A A A

JAKARTA - Korban gempa Aceh banyak yang mengalami luka fraktur (patah tulang). Penambahan dokter spesialis ortopedi pun diperlukan untuk membantu pengobatan korban dan perawatannya.

"Kita butuh sebanyak-banyaknya dokter ortopedi. Karena telah ditemukan luka fraktur dan kemungkinan akan ditemukan kasus yang sama," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2016).

Saat ini Kementerian Kesehatan telah memobilisasi beberapa tenaga medis. Di antaranya dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) yang mengerahkan dua dokter umum dan 10 perawat.

Ada juga dari RSUD Zainal Abidin Banda Aceh yang mengirimkan tim anastesi, dua dokter spesialis ortopedi, empat residen bedah, dua dokter umum, tiga perawat bedah, tim depo farmasi dan dua unit mobil ambulans. Selain dari PPKK dan RSUD Zainal Abidin, masih ada beberapa Rumah Sakit lainnya yang mengirimkan tenaga medis ke daerah pengungsian.

Meski sudah cukup banyak bantuan, BNPB mengatakan masih membutuhkan relawan yang siap membantu korban gempa di Aceh. Khususnya relawan untuk membantu dari sisi psikologis korban.

"Relawan masih banyak dibutuhkan. Seperti (bagian) trauma healing, mulai dari balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga lansia," ucapnya.

Pengungsi pun masih membutuhkan tambahan MCK. Apalagi air bersih juga masih kurang meski sudah ada upaya bantuan dari sejumlah pihak. Padahal untuk membuat susu bayi, air bersih sangat dibutuhkan.

Meski jumlah pengungsi fluktuatif karena banyak yang kerap kembali ke rumah, tambahan tenda juga akan sangat membantu. Terutama tenda-tenda untuk keluarga yang rumahnya roboh atau rusak namun tak mau tinggal di pengungsian.

"Jadi tipikal masyarakat kita, pengungsi gempa biasanya tidak mau berlama-lama di pengungsian. Mereka inginnya pulang. Sehingga dibutuhkan tenda keluarga di halaman rumahnya," tutup Sutopo.

Sumber:detik.com
Rubrik:ACEH

Komentar

Loading...