ACEHIMAGE.COM – Lima puluhan pemilih pemula di Kabupaten Bener Meriah ikuti pendidikan dan sosialisasi desa peduli Pemilu dan pemilihan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh bekerjasama dengan KIP Kabupaten Bener Meriah. Kamis, 29 Desember 2022 di gedung Empu Beru Kabupaten Bener Meriah.

Ketua KIP Kabupaten Bener Meriah, Khairul Akhyar menyampaikan, Pencanangan Desa Peduli Pemilihan Umum (Pemilu) bertujuan untuk mengedukasi dan sekaligus membangun kesadaran politik masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi pemilih, serta dapat mendukung terciptanya pemilihan yang demokratis dan damai.

"Agar nantinya bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dalam rangka membangun kesadaran politik masyarakat dan menggugah kesadaran politik di masyarakat sekitar," katanya.

Pentingnya mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu maupun pemilihan menjadi latar belakang pembentukan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang kepemiluan. Ujar Ucok sapaan akrab Ketua KIP Bener Meriah itu.

Ucuk menambahkan, pendidikan politik Pemilihan Umum diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dalam Pasal 448 Ayat (1), Ayat (2) huruf b, dan Ayat (3) huruf c disebutkan bahwa, Pemilihan Umum diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan dalam bentuk pendidikan politik bagi pemilih, dengan ketentuan bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas,".

Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan ini diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman wawasan dan partisipasi masyarakat serta kualitas demokrasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Bener Meriah.

"Saya berharap agar kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi yang baik dan menjadi jembatan untuk menciptakan sinergitas, sinkronisasi dan harmonisasi yang baik antara, Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Bener Meriah, demi meningkatkan pemahaman wawasan dan Partisipasi Masyarakat serta kualitas demokrasi masyarakat di Bener Meriah," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri menerangkan, kegiatan pendidikan dan sosialisasi desa peduli pemilu dan pemilihan ini diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari dua Kampung yakni Kampung Keramat Jaya, Kecamatan Bandar, dan Kampung Mekar Ayu, Kecamatan Timang Gajah.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Bener Meriah yang bersedia menjadi relawan dalam mensosialisasikan desa peduli pemilu dan pemilihan ini,”ungkap Syamsul Bahri

Dalam kesempatan itu dijelaskannya, tantangan sebagai penyelenggara pemilu itu cukup besar, bahkan beberapa waktu yang lalu KIP diserang melalui media atas pelaksanaan perekrutan PPK. Padahal, tes PPK itu dilaksanakan secara Computer Assisted Test (CAT).

“Justru itu, kami berharap partisipasi masyarakat untuk ikut mensukseskan Pemilu serentak tahun 2024 mendatang. Salah satunya melalui relawan peduli desa peduli dan pemilihan yang sebentar lagi akan mendapat bekal dari narasumber yang kami datangkan,”terang Syamsul.

Tantangan terbesar adalah menangkal hoax terkait informasi pemilu, banyak kepentingan oknum-oknum tertentu. Olehnya, kami berharap para peserta hari ini dapat mensosialisasikan dan menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya. Harap Syamsul.

Kegiatan pendidikan dan sosialisasi desa peduli pemilu dan pemilihan itu dibuka oleh Penjabat Bupati Bener Meriah, Drs Haili Yoga M SI yang turut dihadiri forkopimda plus, juga perwakilan KIP Aceh Tengah, KIP Bireuen, Lhokseumawe.

Pj Bupati Bener Meriah, Haili Yoga mengapresiasi kegiatan tersebut diselenggarakan di Kabupaten Bener Meriah. sebab, program ini adalah merupakan program pendidikan pemilih untuk mendorong partisipasi pemilih, serta meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pemilih pemula.

“Partisipasi  pemilu pada setiap pelaksanaan pemilu selalu menjadi pembahasan penting. Meski bukanlah satu-satunya tolak ukur partisipasi erat dikaitkan dengan keberhasilan menyelenggarakan proses demokrasi dan legitimasi terhadap hasilnya,”ucap Haili Yoga.

Kepada para peserta, Haili Yoga berharap seusainya mengikuti pendidikan dan sosialisasi ini dapat memanfaatkan media sosial (Medsos) masing-masing seperti Facebook, Instagram menyampaikan apa yang didapat hari ini kepada masyarakat lain.

“Manfaatkan media sosial kalian untuk memberikan edukasi teman-teman kalian yang tidak mendapat kesempatan mengikuti kegiatan hari ini, dan kalian yang mendapatkan kesempatan harus bersyukur salah satu bentuk syukurnya adalah dengan memberikan informasi yang kita dapat kepada yang lain,”pinta Haili Yoga.[]