Pimpinan Dayah Tinggi Islam Samudera Pase, Baktiya Aceh Utara dan Pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES) Baktiya, Aceh Utara serta Dosen Siasah Syariyyah Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk. Ajidar Matsyah, menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 1 Juni 2023 episode ke 82 Tahun ke 3 dengan tema: Pro dan Kontra Qanun LKS Benarkah BSI Akan Angkat Kaki dari Aceh? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS, Jangan lupa like share comment and subsribe.

Terus Perkenalkan Permainan Tradisional ke Generasi Muda

BPNB Aceh Kembali Gelar Festival Permainan Tradisional Anak

SulaimanTarik Tambang
A A A

ACEHIMAGE.COM  –  Berbeda dengan generasi sebelumnya yang masih dapat merasakan riuhnya permainan  secara bersama-sama di halaman rumah atau tanah lapang, generasi jaman “now” saat ini seakan kesulitan untuk bermain seperti era-era masa lalu. Lahan tempat bermain semakin menyempit, berbagai serbuan permainan modern bermunculan yang pada ujungnya membuat permainan hanya dapat dilakukan seorang diri dan gejala individualisme yang semakin merebak.

Atas dasar tersebut, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Aceh kembali menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional Anak pada tanggal 17 September 2022 di Stadion harapan Bangsa, Banda Aceh mulai pukul 08.00 s.d. selesai. Kegiatan ini diikuti oleh  500 pelajar tingkat Sekolah Dasar yang mewakili 9 kecamatan di Kota Banda Aceh. Festival ini mengangkat tema “Membangun Kreativitas Generasi Muda Bersama Festival Permainan Tradisional Anak Tahun 2022” dan rencananya dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Almuniza Kamal SSTP MSi.

Festival Permainan Tradisional Anak merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh BPNB Provinsi Aceh, dan tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-11 kali, meskipun dua tahun terakhir sempat tidak dilaksanakan karena pandemi. ini adalah bentuk komitmen BPNB Aceh Sebagai UPT Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda agar mereka merasakan nilai-nilai baik yang terkandung dalam sebuah permainan tradisional sambil bergembira.

Plt. Kepala BPNB Provinsi Aceh, Drs. Nurmatias menyatakan, melalui kegiatan FPTA ini, peserta dapat memperoleh berbagai manfaat dari permainan tradisional, di antaranya sebagai sarana interaksi dengan sesama, sarana pengembangan kecerdasan intelektual dan emosional, melatih tubuh, dan mengajarkan anak untuk mengambil peran dalam kehidupan. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa permainan tradisional telah menjadi wahana penting dalam menyimpan spirit kebangsaan Indonesia. “Di dalam ragam jenis permainan, segenap kearifan dan nilai-nilai keadaban dikemas dan diwariskan kepada setiap anak yang mulai belajar memahami makna penting kebangsaan dan kemanusiaan” tutur Nurmatias.

Dharma Kelana Putra selaku ketua panitia FPTA tahun ini menerangkan bahwa permainan tradisional difestivalkan tahun ini di antaranya: Tarek Situek, Geunteut (Engrang), Teurumpah Manyang (Terompah Panjang), Ingke (Engklek), Galah (Hadang), dan Tarek Taloe (Tarik Tambang) Lari Balok dan Gasing. Ia menambahkan, untuk menyemarakkan acara, BPNB Aceh selaku penyelenggara menyediakan trofi, dana pembinaan sebesas 50 juta rupiah bagi para pemenang. “selain itu panitia juga menyediakan door prize dengan hadiah menarik bagi para peserta yang diundi di akhir acara” ungkap Dharma.

Rubrik:ACEH

Komentar

Loading...