Kepala Dinas Syari'at Islam Kota Banda Aceh, Ridwan, S.Ag, M.Pd, menjadi narasumber peHTem edisi Kamis, 5 Oktober 2023 episode ke 14 Tahun ke IV dengan tema: Meneguhkan Banda Aceh Sebagai Barometer Penegakan Syari'at Islam di Nusantara yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan

Begini Target Suharyati Kepsek SMKN 2 Lhokseumawe

For acehimage.comSekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Lhokseumawe sebagai sekolah Pusat Keunggulan (PK) tingkat Sekolah Kejuruan ini berlamat di Jalan Sultan Nahrisyah Gampong Jawa Lama.
A A A

50 persen siswa yang lulus di sekolah ini bekerja, untuk 30 persen lagi berwira usaha mandiri dan 20 persen lainnya melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi,

Dra. Suharyati Kepala SMKN 2 Kota Lhokseumawe

ACEHIMAGE.COM - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Lhokseumawe sebagai sekolah Pusat Keunggulan (PK) tingkat Sekolah Kejuruan di kota Bekas petro dollar ini berlamat di Jalan Sultan Nahrisyah Gampong Jawa Lama, Kecamatan Banda, Kota Lhokseumawe memiliki target untuk membawa sekolah lebih baik.

Sekolah yang sedang di jabat Dra Suharyati memiliki enam Kompetensi Keahlian, yakni jurusan tata boga/kuliner, kedua tata busana  ketiga tata kecantikan, keempat multimedia media, kelima perhotelan dan keenam Usaha layanan pariwisata.

Dimana sebagai sekolah Pusat Keunggulan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memiliki 87 orang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Sebanyak 32 Ruang Belajar (Rumber) dan satu buah bangunan Mushala.

Sekolah yang dipimpin perempuan jebolah  universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini memiliki beberapa target kepada lulusan SMKN 2 Lhokseumawe itu mampu bekerja mandiri.

"50 persen siswa yang lulus di sekolah ini bekerja, untuk 30 persen lagi berwira usaha (mandir) dan 20 persen lainnya melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi," ujar Suharyati lulusan tata busana Universitas ternama di Aceh. Sabtu 22 Juli 2022.

Setelah siswa tamat disini sambungnya, kita berharap siswa punya skil, punya ketrampilan dan siap bekerja di perusahaan-perusahaan atau usaha mandiri yang ada didalam masyarakat disamping menghilangkan image, SMK itu adalah pencetak pengangguran.

Dijelaskannya, selama ini image SMK itu adalah pencetak pengangguran, menurut Surhayati itu tidak benar, karena siswa SMK disamping dilatih bisa memiliki kompeten bekerja, punya skill dan mereka kita tempat. Memiliki Doftskill dan Hardskill.

"Kalo Hardskill, mereka bisa tampil sesuai dengan jurusan, kalau Softskill dia bisa punya jiwa berwira usaha. Artinya, setelah ini dia (siswa) tidak berharap bekerja kepada orang. Tapi kalau bisa dia mendirikan perusahaan dan orang lain bekerja kepada dia," jelas Suharyati.

Lebih lanjut kata Surhayati, lulusan SMKN 2 Lhokseumawe bahkan sudah menjadi desainer di kota yogyakarta, bahkan setelah pulang ke aceh lalu dia mengembangkan ilmu usaha sendiri di aceh," sebutnya.

Selain itu tambah Surhayati, selain sekolah yang dia dipimpin sekarang ini memiliki enam Kompetensi Keahlian, Namun semua jurusan juga telah di lengakapi peralatan dan sudah mendukung, malah peralatan kuliner atau jurusan boga di sekolah SMKN 2 Lhokseumawe tidak dimiliki peralatannya tidak dimiliki perhotelan perusahaan di Lhokseumawe.

"Artinya ini lebih canggih kita," tutup Surhayati.[]

Rubrik:ACEH

Komentar

Loading...