Putin ke Macron:
Barat Dapat Bantu Akhiri Perang dengan Berhenti Pasok Senjata ke Ukraina

ACEHIMAGE.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat dapat membantu mengakhiri perang di Ukraina dengan memberikan lebih banyak tekanan pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menghentikan pengiriman senjata ke pasukannya.
Putin berbicara dalam pembicaraan telepon pertamanya dalam lebih dari sebulan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menurut pernyataan Kremlin, Putin menuduh pasukan Ukraina melakukan kejahatan perang dengan membombardir kota-kota di Ukraina timur di mana separatis yang didukung Moskow menguasai wilayah yang luas,
Putin bersikeras bahwa Rusia terbuka untuk berdialog dengan Ukraina.
Rusia-Ukraina, Ancam Gunakan Rudal Balistik dan Senjata Nuklir
Menurut pernyataan Istana lysée, Macron meminta Putin untuk mengakhiri "perang agresi" Rusia dan mengatakan dia siap membantu mencapai solusi negosiasi untuk konflik yang menghormati kedaulatan Ukraina.
Macron kembali menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan untuk mengakhiri perang yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Dia meminta Putin untuk mengizinkan evakuasi lebih lanjut di kota Mariupol.
Macron, yang memenangkan pemilihan kembali bulan lalu, telah berbicara dengan Putin beberapa kali sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Dia mengatakan bersedia bekerja sama dengan "organisasi internasional yang kompeten" untuk membantu mengangkat blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina sehingga dapat melanjutkan ekspor makanan.
Kota itu telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit dalam perang dan ratusan warga sipil diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan pabrik baja yang dipegang oleh pasukan Ukraina.
Negara-negara Barat telah mempersenjatai Ukraina secara ekstensif dalam perangnya melawan Rusia. Pada Selasa (3/5) Inggris mengumumkan janji mengirimkan peralatan militer senilai 300 juta poundsterling (Rp5 triliun) termasuk peralatan perang elektronik, sistem radar, GPS jammers dan perangkat night-vision.
Ribuan orang, baik kombatan maupun warga sipil, telah terbunuh atau terluka sejak invasi pada 24 Februari dan lebih dari 5,5 juta telah melarikan diri ke luar negeri sebagai pengungsi.
Pasukan Rusia telah mundur dari wilayah ibukota Kyiv untuk memfokuskan operasi mereka di Ukraina timur.
Sejumlah serangan terhadap daerah pemukiman telah tercatat di daerah-daerah yang dikuasai separatis sejak invasi dimulai tetapi tidak ada yang sebesar penembakan kota-kota yang dikuasai pemerintah oleh pasukan Rusia. Ukraina membantah menembaki daerah pemukiman.
Pasukan Rusia telah dituduh melakukan kekejaman, termasuk di Bucha, sebuah kota di luar Kyiv.[]
Komentar