Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Aceh, Safaruddin, SH, MH kembali menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 11 Desember 2023 episode ke 33 Tahun ke IV dengan tema: YARA Desak Pemerintah Aceh Tampung Rohingya, Kenapa Masyarakat Menolak? yang dipandu oleh host Irhamni Malika Jangan lupa like share comment and subscribe.

Asisten I Setdakab Bener Meriah Apresiasi Inovasi Strategi Pendekatan Cegah Stunting

Juliana Anggraini
A A A

ACEHIMAGE.COM – Asisten Satu Setdakab Bener Meriah, Khairmansyah apresiasi inovasi strategi pendekatan remaja dan calon pasangan usia subur muda dalam upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2023.

Asisten I Setdakab Bener Meriah, Khairmansyah menyebutkan ada lima isu strategis nasional yaitu Kemiskinan Ekstrim, Inflasi, Stunting, Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DM) serta Pemilu dan Pilkada.

"Patut diapresiasi inovasi yang dilakukan Kabid Keluarga Berencana Ketahanan dan Keluarga Sejahtera ibu Yulita Anggraini dalam upaya pencegahan kasus stunting dengan strategi pendekatan terhadap remaja," kata Kharimansyah. Jum'at, 22 September 2023.

Ia menambahkan terkait stunting mulai dari tingkat pusat dan desa harus saling berkolaborasi untuk melakukan penurunan dan pencegahan.

Kharimansyah berharap, inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi kabupaten Bener Meriah sebab, pendekatan yang ditawarkan dalam inovasi ini adalah pendekatan preventif atau pencegahan untuk remaja putri dan calon pengantin.

Menurutnya, untuk remaja putri pemerintah daerah juga sudah melakukan intervensi dengan melakukan pemberian tambah darah yang saat ini baru dilakukan di tingkat sekolah.

Selain itu katanya berkat dukungan dari Kemenag Bener Meriah semua calon pengantin sudah dilakukan pembekalan dan tes.

“Pj Bupati Bener Meriah juga sangat konsen terkait dengan pencegahan stunting, sebab itu salah satu tugas pokok PJ Bupati. Sehingga dalam memastikan pembekalan itu berjalan PJ Bupati Bener Meriah selalu hadir menjadi Narasumber dan ini juga merupakan intervensi untuk mencegah stunting,” ungkap Khairmansyah.

Berdasarkan Perpres 72, kata Kharimansyah, ada dua intervensi dalam menangani stunting yang meliputi intervensi bersifat spesifik dan sensitif.” Itu berarti intervensi stunting bukan hanya pemberian makanan tambahan dan tablet tambah darah,” sebutnya.

Untuk itu, ia mengucapkan terimakasih kepada Yulita Anggraini yang sudah memberikan tawaran inovasi yang akan menjadi intervensi penanganan stunting di wilayah Kabupaten Bener Meriah.

Sementara itu Yulita Anggraini dalam kesempatan itu menyampaikan kegiatan tersebut berhubungan dengan kegiatan diklat Kepemimpinan tingkat III dan kegiatan ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan Aksi perubahan.

“ Bapak Pj Bupati Bener Meriah dan Pj Sekda serta para Asisten dan beberapa kepala SKPK sudah melakukan penilaian terhadap program inovasi yang kami buat dan Alhamdulilah sesuai dengan apa yang direncanakan oleh program bapak Pj bupati ini dapat kami lakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan sengaja mengusung judul dengan sasaran remaja dan calon pasangan usia subur Muda sebab, penyebab terjadinya stunting dimulai setelah bayi berusia dua tahun itu atau 1000 hari pertama kehidupan mulai kehamilan (HPK) hingga berproses sampai bayi berusia dua tahun.

Terkait stunting katanya masyarakat hanya memahami persoalan pendeknya ukuran tubuh padahal yang menjadi masalah utamanya adalah terkait kecerdasan dan tentu berkaitan erat dengan kualitas kepemimpinan di tahun 2045.

“Jika seandainya yang menjadi pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak yang stunting bagaimana kondisi negara kita,” tegas Yuli.

Selanjutnya, Yuli memaparkan Aksi perubahan inovasi penanggulangan stunting dengan strategi pendekatan pada remaja dan calon pasangan usia subur Muda dalam upaya percepatan penurunan Stunting.

Komentar

Loading...