Pengamat Politik, Taufiq A Rahim, SE, M.Si, Ph.D kembali menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 4 November 2023 episode ke 31 Tahun ke IV dengan tema: Disharmonisasi Antara Eksekutif dan Legislatif Benarkah Rakyat Menjadi Korban? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Sepekan Jadi PM Malaysia

Anwar Ibrahim Belum Punya Kabinet

CNNINDONESIA.COMAnwar Ibrahim belum mengumumkan kabinet pemerintahannya hingga hari ini, Kamis (1/12), tepat sepekan setelah ia dilantik sebagai perdana menteri Malaysia.
A A A

ACEHIMAGE.COM - Anwar Ibrahim belum mengumumkan kabinet pemerintahannya hingga hari ini, Kamis (1/12), tepat sepekan setelah ia dilantik sebagai perdana menteri Malaysia.

Masyarakat Negeri Jiran pun masih menanti keputusan Anwar, yang memang mengakui kesulitan dalam menyusun kabinet pemerintahannya.

Penantian ini kian mendesak karena Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, dijadwalkan ke luar negeri pada Sabtu (3/12). Sementara itu, Anwar harus meminta persetujuan raja sebelum melantik kabinetnya.

Malaysia lantas merasakan angin segar saat Anwar dilaporkan bertemu dengan raja pada Rabu (30/11). Menurut laporan MalayMail, Anwar diduga memberikan daftar kabinet usulannya kepada raja.

Rumor pun langsung beredar bahwa Anwar kemungkinan bakal mengumumkan kabinetnya pada pekan ini.

Jika tidak, paling tidak Anwar diharapkan dapat menggelar konferensi pers untuk menentukan tenggat kabinetnya terbentuk.

Fahmi Fadzil selaku direktur komunikasi partai Anwar, Parti Keadilan Rakyat (PKR), mengaku belum mendapatkan informasi mengenai pengumuman soal kabinet.

"Saya tak punya informasi. Beberapa jurnalis menghubungi saya dan saya tak punya informasi soal itu. Yang saya tahu, [pengumuman] akan secepatnya, tapi saya tak tahu waktu pastinya," ujar Fahmi.

Anwar sendiri memang sempat mengaku kesulitan dalam menyusun kabinet, salah satunya karena pemerintahannya saat ini melibatkan banyak pihak.

"Berbeda dengan sebelumnya, pemerintahan bersama ini melibatkan banyak pihak. Sebelum mengambil keputusan, saya harus mendengarkan semua pandangan," ujar Anwar seperti dikutip The Star, Selasa (29/11).

Saat ini, koalisi pendukung Anwar di parlemen memang terdiri dari banyak pihak, termasuk Barisan Nasional (BN) yang dikenal sangat nasionalis.

Sementara itu, koalisi Anwar, Pakatan Harapan (PH), selama ini dikenal merangkul keberagaman, dengan partai anggota yang multi ras.

Selain itu, Anwar juga harus memikirkan janji kampanyenya, yaitu ia ingin membentuk kabinet yang ramping.

Ia ingin memangkas kabinet ini karena menurutnya, jajaran pemerintahan di masa-masa sebelumnya terlalu besar.

"Sebelumnya, Anda bisa memasukkan 50, 60, atau 70 (anggota) kabinet. Jika ini tidak cukup, ada penunjukan utusan dan penasihat khusus. Saya tidak mau melakukan itu," kata Anwar.[]

Sumber:CNNINDONESIA.COM
Rubrik:DUNIA

Komentar

Loading...