BANDA ACEH - Persatuan Aneuk Syuhada Aceh meminta pertanggungjawaban calon Gubernur Aceh, Zaini Abdullah yang saat ini dinilai sudah melenceng dari garis perjuangan.

Pasalnya, calon Gubernur yang maju melalui jalur perseorangan ini dinilai telah mengkhianati rakyat Aceh dengan memanfaatkan wewenang dan kekuasaannya selama menjabat Gubernur Aceh.

Hal ini dikatakan Ketua Pembina Aneuk Syuhada Aceh, M. Jhony menyikapi sikap Doto Zaini yang enggan menemui mereka saat mengunjungi salah satu persatuan masyarakat Pidie di Lhoksukon pada Rabu malam, 30 November 2016.

"Tujuan kami kesana hanyalah ingin menanyakan komitmen dan tanggungjawab Doto Zaini yang telah mengkhianati kami sebagai anak syuhada Aceh dalam garis perjuangan," ujar Ketua Pembina Syuhada Aceh, M. Jhony kepada mediaaceh via telepon seluler, Kamis, 1 Desember 2016.

Menurutnya, sikap dan kinerja Doto Zaini selama ini telah melenceng dari komitmen dan tanggungjawabnya terhadap masyarakat Aceh. Pasalnya, kata M. Jhoni lagi, mantan Menlu GAM ini pernah menyatakan akan tetap memperhatikan dan melanjutkan garis perjuangan dalam mensejahterakan rakyat Aceh, khusunya janda dan yatim korban konflik.

"Dulu beliau (Doto Zaini-red) pernah menyatakan kalau jalur independen itu melenceng dari garis perjuangan. Begitu juga pasca damai, perjuangan tetap dilanjutkan melalui jalur diplomasi dan politik di bawah Partai Aceh. Tapi pernyataannya sekarang kok sudah berbelok arah dan sudah mengkhianati kami sebagai anak syuhada Aceh yang berjuang demi rakyat Aceh," ujarnya.