Wakil Sekretaris IDI Wilayah Aceh Pusdikkes Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr. Masry, Sp.An-TI, menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 25 September 2023 episode ke 11 Tahun ke IV dengan tema: Mengungkap Peredaran Tramadol di Aceh, Benarkah Apoteker bermain? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

80 Guru dan Kepala Sekolah di Bener Meriah Ikuti Pelatihan Revitalisasi Bahasa Gayo

For acahimage.comPembukaan pelatihan guru master
A A A

ACEHIMAGE.COM  – Sebanyak 80 peserta mengikuti pelatihan guru master revitalisasi bahasa daerah gayo untuk tunas bahasa ibu yang diselenggarakan oleh  Balai Bahasa Provinsi Aceh. Selasa, 13 Juni 2023 di aula Dinas pendidikan Kabupaten Bener Meriah.

Pelatihan itu, melibatkan peserta yang berasal dari Guru SD, SMP, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) di jajaran Dinas  Pendidikan Kabupaten Bener Meriah.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Umar Solikhan mengatakan, pelatihan guru master itu adalah bagian dari rangkaian kegiatan revitalisasi bahasa daerah untuk festival tunas bahasa ibu  dalam hal ini bahasa gayo.

Menurutnya kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan tahapan ketiga setelah dilakukan rapat koordinasi yang digelar pemangku kepentingan, kebijakan yang diwakili tiga pimpinan pemerintah  di Dataran Tinggi Gayo Yakni, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Bener Meriah sendiri beberapa waktu yang lalu.

Kemudian kegiatan diskusi kelompok terhimpun yang juga sama diikuti tiga perwakilan daerah yang dilaksanakan pada 15 sampai 18 Maret 2023 di Kota Banda Aceh.

“Setelah pelatihan guru master yang digelar hari ini hingga tanggal 15 Juni 2023 nanti, akan dilakukan festival tunas bahasa ibu tingkat sekolah, Kabupaten, Provinsi dan nasional,”kata Umar.

Revitalisasi berbahasa daerah Gayo ini, kata Umur bertujuan untuk melatih guru-guru utama pelaksanaan festival tunas bahasa ibu, dengan harapan para guru master ini mengimbaskan apa yang dia dapat kepada guru-guru lain di masing-masing sekolah dan turut mengawal pelaksanaan festival tunas bahasa ibu mulai tingkat sekolah hingga tingkat nasional nantinya.

Menurutnya, dalam festival tunas bahasa ibu itu, ada enam mata lomba yang akan dilatih pada guru-guru master dan siswa diantaranya menulis cerita pendek (cerpen),  menulis, membaca puisi, berpidato, tembang tradisi, ekomedia  tunggal, semuanya berbahasa Gayo.

Ia berharap, kegiatan pelatihan revitalisasi berbahasa Gayo adalah sebagai upaya untuk pengembangan dan pelestarian bahasa daerah melalui kegiatan pewarisan generasi muda untuk mendorong penggunaannya dalam berbagai ranah komunikasi yang beragam dan ditransmisikan dengan baik.

“Ini juga bertujuan untuk mendorong generasi muda untuk lebih bersemangat lagi menggunakan bahasa daerah di berbagai ranah, dan bagaimana generasi muda nanti turut melestarikan pengembangan dan mengenalkan bahasa daerah,”sebutnya.

Sementara itu, Plt Asisten III Setdakab Bener Meriah yang membuka kegiatan tersebut dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan ini patut diapresiasi, sebab dewasa ini banyak generasi muda yang sudah ogah menggunakan bahasa daerahnya.

“Kita harus menekankan kepada generasi muda agar selalu melestarikan dan bangga dengan bahasa gayo kalau bisa ini dijadikan sebagai muatan lokal di tingkat pelajar SD dan SMP,”ujar Samusi Purawira Dade.

Samisi mengaku, sejauh ini pemerintah daerah sudah mewajibkan jajaran Pemda dan instansi vertikal yang ada di Bener Meriah wajib berbahasa gayo dan memakai kerawang khusus hari Kamis.

Itu salah satu kepedulian pemerintah dalam melestarikan bahasa daerah dan pakaian adat daerah. Kita tidak boleh malu pada bahasa kita sendiri. Pungkasnya.

Dalam kegiatan itu turut mendatangkan 6 narasumber, diantaranya Kadarman dan Turham dari MPD Bener Meriah, Hamdani (wartawan), Munawir Arloti Ketua Dewan Kesenian Bener Meriah, Johor dan Ruk Akbar Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah.[]

Komentar

Loading...