Pengamat Politik, Taufiq A Rahim, SE, M.Si, Ph.D kembali menjadi narasumber peHTem edisi Senin, 4 November 2023 episode ke 31 Tahun ke IV dengan tema: Disharmonisasi Antara Eksekutif dan Legislatif Benarkah Rakyat Menjadi Korban? yang dipandu oleh host Siti Aminah, S.IP, M.MLS Jangan lupa like share comment and subscribe.

Hujan Deras 3 Hari

8 Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam

ANTARAIlustrasi banjir
A A A

JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir melanda delapan kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, akibat hujan deras sejak 19-21 Desember.

"Akibat intensitas curah hujan yang tinggi dari tanggal 19 - 21 Desember 2019 pada jam 19.00 - 15.00 WIB menyebabkan banjir dan longsor menerjang 8 Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota," tutur Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/12).

Ia menyebut wilayah yang terdampak itu meliputi Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Kapur IX, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kecamatan Akabiluru, Kecamatan Guguak, Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Lareh Sago Halaban, dan Kecamatan Harau.

"Bencana banjir dan longsor menyebkan beberapa badan jalan retak-retak dan putus, rumah tertimbun longsor, dan rumah warga terendam," imbuhnya.

Rincian dampak banjir itu adalah, pertama, badan jalan retak-retak sepanjang lebih kurang 60 meter, 4 rumah amblas, akibat longsor di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Hal ini juga menyebabkan 6 Kepala Keluarga (KK) atau delapan jiwa terdampak.


https://platform.twitter.com/widgets.js

Kedua, jalan yang menghubungkan Lubuk Alai - Koto Lamo putus total, 4 unit rumah rusak dan 800 KK terisolasi akibat longsor dan banjir di Nagari Koto Tua, Kec. Kapur IX. Namun, pada Sabtu (21/12) kondisi sudah pulih kembali dan masyarakat tidak lagi terisolasi.

Ketiga, tebing jalan longsor dan menimbun badan jalan, dan juga mengancam 6 KK, di Nagari Suayan, Kec. Akabiluru. Selain itu, banjir juga menyebabkan 2 unit rumah rumah terendam.

"Saat ini banjir sudah surut dan jalan sudah dapat dilalui lagi. Banjir juga terjadi di Nagari Sarial Laweh yang menyebaban amblasnya tebing sungai dan mengancam 8 KK (25 jiwa) penduduk di sekitarnya," ujar Agus.

Keempat, rumah seorang warga bernama Lebayam (80), di Nagari Simpang Sugiran, Kec. Guguak, tertimbun material longsor dan menimbun badan jalan. Saat ini jalanan sudah tertangani dan bisa dilewati.

Kelima, tiga rumah terendam banjir di Nagari Piobang, Kec. Payakumbuh. Saat ini banjir sudah surut.

Keenam, 190 KK terendam banjir di Nagari Balai Panjang, Kec. Lareh Sago Halaban. Banjir di tempat ini pun terpantau sudah surut.

Ketujuh, beberapa rumah warga di Nagari Sarilamak dan Taram, Kec. Harau, terendam banjir yang kini sudah surut.

"Petugas gabungan dari BPBD dan OPD terkait, TNI, POLRI, warga dan lainnya sudah turun ke lapangan untuk melakukukan kaji cepat, pembersihan, penimbunan jalan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Saat ini banjir sudah surut dan beberapa ruas jalan yang tertimbun material longsor sudah dapat dilewati," tutup Agus.

Sumber:CNN Indonesia
Rubrik:NASIONAL

Komentar

Loading...